Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
BEIJING. Setelah lama memberlakukan pengetatan ekonomi, China mulai memperlonggar keran pertumbuhan pasar finansial. Kebijakan pelonggaran moneter terlihat lewat China Monetary Conditions Index. Ini adalah indeks racikan Bloomberg yang merekam pergerakan pertumbuhan kredit, suku bunga dan nilai tukar yuan.
Pada kuartal II 2014 lalu, China Monetary Conditions Index menanjak 6,71 poin ke level 82,81. Ini adalah kenaikan tertinggi sejak kuartal III 2012. Kala itu, China Monetary Conditions Index menembus level 80. Survei Bloomberg terhadap sejumlah analis memprediksi, nilai tukar yuan akan menyentuh rekor baru. Hal ini dikhawatirkan akan membuat Pemerintah China kembali menahan keran pertumbuhan kredit dengan alasan risiko utang meningkat.
“Bank Sentral China khawatir tentang inflasi dan risiko finansial. Tapi, pemerintah lebih khawatir tentang pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran. Jika ekonomi tumbu di semester II, bank sentral tidak akan membuka keran ekspansi berlebihan bagi kredit," ujar Ding Shuang, ekonom Citigroup, Senin (11/8).