CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.990   -93,00   -0,59%
  • IDX 7.227   12,30   0,17%
  • KOMPAS100 1.105   2,62   0,24%
  • LQ45 878   2,61   0,30%
  • ISSI 219   0,52   0,24%
  • IDX30 450   1,49   0,33%
  • IDXHIDIV20 542   2,05   0,38%
  • IDX80 127   0,30   0,24%
  • IDXV30 136   0,51   0,38%
  • IDXQ30 150   0,46   0,31%

China Perbolehkan Transaksi Short Sell dan Margin Trading


Jumat, 26 September 2008 / 14:48 WIB
ILUSTRASI. TAJUK -?Barratut?Taqiyyah (Ita)


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Di saat Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang transaksi short sell, namun tidak demikian halnya dengan Pemerintah China. Menurut salah seorang sumber Bloomberg, kabinet pemerintahan China malah menyetujui aksi short sell. Dikabarkan, Kabinet China memperbolehkan investor untuk membeli saham secara kredit dan menjual saham pinjaman.

Saat ini, peraturan tersebut saat ini sudah masuk ke dalam proses akhir. Dan kabarnya, rencana tersebut akan diumumkan sebelum masa liburan panjang nasional yang akan berlangsung minggu depan atau setelah itu.

Sebelumnya, China sudah memublikasikan peraturan yang memperbolehkan investor, baik individu maupun institusi, untuk melakukan margin trading dan short selling dalam jumlah saham yang tidak terbatas pada 2006 silam. Meski demikian, peraturan tersebut tidak pernah diajukan ke Kabinet sebelumnya, hingga bulan ini.

Menurut sumber itu lagi, langkah tersebut diambil China untuk membantu meningkatkan transaksi perdagangan bursa yang belakangan harga dan jumlah volumenya semakin anjlok. Pemerintah China bahkan berani bertaruh adanya perubahan tersebut bakal meningkatkan transaksi perdagangan di bursa China.  

Keputusan Pemerintah China ini sangat kontras dengan pembuat kebijakan di AS, Eropa dan Australia. Negara-negara tersebut belakangan melarang transaksi short sell karena disinyalir berperan besar dalam menyebabkan krisis keuangan global.

Pada mulanya, Kabinet China melarang rencana dari China Securities Regulatory Commission yang mengajukan proposal untuk memperbolehkan pembatasan kredit dan short sell. Namun akhirnya, lanjut sumber tersebut, Pemerintah China memperbolehkan transaksi tersebut untuk mengurangi dampak yang lebih buruk lagi pada stabilitas pasar.

Sekadar informasi, dalam short sell, para trader dapat menjual saham yang belum dimilikinya. Biasanya strategi ini dilakukan ketika investor yakin harga saham akan turun pada hari yang sama, sehingga dia dapat membeli kembali ketika harganya lebih rendah dibanding pada saat dia menjualnya.

Bisa berikan dampak positif ke pasar

“Penetapan peraturan ini memberikan dampak positif kepada pasar dan akan membantu meningkatkan ekuitas capital,” jelas Wu Kan, fund manager di Dazhong Insurance Co.

Sementara itu, menurut Wu Youhui, strategis GF Securities Co di Guangzhou, diperbolehkannya transaksi short sell dan margin lending tersebut akan menarik arus dana ke pasar bursa. “Namun, hal itu tidak akan membantu memperbaiki kondisi pasar kecuali adanya kepercayaan tentang pendapatan perusahaan akan segera membaik. Yang paling diuntungkan dari peraturan ini adalah pialang, karena mereka akan mendapatkan sumber penghasilan baru,” papar Youhui. 

Tahun ini, Pemerintah China memang banyak melakukan intervensi untuk membantu stabilitas transaksi perdagangan di negaranya. Sebelumnya, pemerintah China sudah mengurangi pajak atas pembelian saham dan melonggarkan aturan mengenai pembelian kembali sejumlah saham oleh perusahaan.

Shang Fulin, chairman dari regulator sekuritas, saat ini tengah berupaya untuk memperkenalkan lebih banyak peraturan yang memungkinkan investor mendapatkan return yang tinggi sekaligus lindung nilai (hedging) terhadap risiko investasi pada saat terjadinya guncangan pada pasar finansial global.

Catatan saja, setiap harinya, sejumlah saham yang bernilai 118 miliar yuan atau US$ 17 miliar ditransaksikan pada  bursa perdagangan Shanghai dan Shenzhen tahun ini. Meski demikian, angka tersebut 38% lebih rendah dibanding tahun lalu yang nilai transaksinya mencapai 191 miliar yuan.

Sementara itu, sekitar 8,7 juta trading account baru telah dibuka di China pada tahun ini. Sebagai perbandingan, tahun lalu trading account baru mencapai 38 juta. Berdasarkan data dari China Securities Depository & Clearing Corp, total trading account pada 2007 mencapai 101,5 juta.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×