Reporter: Sam Cahyadi, Bloomberg, Reuters | Editor: Edy Can
BEIJING. Berbeda dengan media massa China yang menyerang Amerika Serikat (AS) dalam menangani masalah utang, Wakil Presiden China Xi Jinping justru memuji ketahanan ekonomi AS terhadap masalah utang. Ia melontarkan pujian itu, pada hari kedua kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden ke China, Jumat (19/8).
Menurut Xi, ekonomi AS sangat tahan dan memiliki kapasitas yang kuat untuk memperbaiki diri. "Kami percaya bahwa ekonomi AS akan mencapai pembangunan yang lebih baik dan itu akan menjadi tantangan," kata Xi, yang berbicara kepada para pemimpin bisnis. Komentar ini yang pertama kali dari mulut seorang pemimpin China tentang ekonomi AS, sejak penurunan peringkat kredit oleh Standard and Poor\'s (S&P).
Xi mengatakan, Biden telah menerangkan mengenai berbagai upaya Pemerintah AS memacu pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. Seperti memotong defisit anggaran, menangani masalah utang dengan benar dan menjaga kepercayaan investor global. Menurut Xi, Beijing ingin memastikan, aset dollar AS milik China, termasuk obligasi Treasury AS tetap aman, meskii peringkat kredit AS turun dari AAA menjadi AA+.
Sebelumnya, media Pemerintah China berulang kali menuduh kebijakan fiskal Washington yang sembrono telah menciptakan ketidakpastian atas aset dollar China. Para analis memperkirakan , 2/3 dari US$ 3,2 triliun cadangan devisa China, atau yang terbesar di dunia, berupa kepemilikan dollar AS. Berbicara kepada wartawan sebelum forum yang sama, Presiden Bank Sentral China Li Lihui menyatakan keyakinan pada kemampuan AS mengatasi masalah utang.
Sementara Biden meyakinkan Perdana Menteri China Wen Jiabao bahwa Pemerintah China tidak perlu khawatir terhadap kepemilikan Obligasi Tresuri (T-Bond) AS. "Obligasi treasury AS akan ditangani dengan sangat hati-hati. Bukan hanya karena China memiliki 8% dari keseluruhan, tapi Amerika sendiri memiliki 85%," kata Biden.
Biden menyampaikan jaminan itu setelah Wen memintanya memberikan pesan yang jelas kepada rakyat China bahwa AS akan memegang janji. Yakni memenuhi kewajiban utang pemerintah dan menjaga keamanan Obligasi Tresuri.
Secara terpisah, seorang pejabat AS mengatakan, AS akan mengumumkan perjanjian komersial antara perusahaan-perusahaan AS dan China senilai hampir US$ 1 miliar.
Biden berada di Tiongkok dalam kunjungan selama lima hari. Ia berusaha mengurangi ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia dan membangun hubungan dengan para pemimpin China. Selain dengan Xi dan Web, Biden juga bertemu dengan Presiden Hu Jintao.
Selain ekonomi, pembicaraan kedua negara juga menyangkut politik. Terutama mengenai penjualan senjata AS ke Taiwan. Selama ini China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang.













