kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China resmi membuka pasar obligasi


Selasa, 04 Juli 2017 / 05:59 WIB
China resmi membuka pasar obligasi


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Tepat mulai awal pekan ini, Senin (3/7), China membuka pintu masuk bagi investor asing membeli obligasi di negara itu, baik yang diterbitkan oleh negara ataupun swasta. Program ini bertajuk Bond Connect.

Seperti diberitakan Financial Times, investor institusi semisal perbankan, asuransi, dan pengelola dana dapat mengakses program Bond Connect lewat pasar di Hong Kong. Pembukaan pasar tersebut tepat terjadi dua hari pasca kunjungan Presiden Xi Jinping ke Hong Kong, untuk memperingati perayaan ke-20 penyerahan kembali Hong Kong ke China oleh Inggris.

Pan Gongsheng, Wakil Gubernur People's Bank of China (POBC) menyatakan, Hong Kong telah menjadi pasar yang penting bagi China. "Pelaksanaan Bond Connect merupakan pengakuan atas pentingnya Hong Kong sebagai pusat keuangan dunia," tutur Gongsheng, seperti dikutip Financial Times.

Lewat pembukaan akses ini, pasar surat utang China yang bernilai hingga US$ 9 triliun merupakan ladang investasi yang besar bagi investor global. Dengan jumlah sebanyak itu, China merupakan negara pasar obligasi terbesar ketiga di dunia.

Menurut data Standard Chartered (StanChart), sebelum aturan Bond Connect diterapkan, kepemilikan asing atas surat utang China hanya sebanyak 1,25%. Dalam proyeksi StanChart, hingga akhir tahun 2017, dana asing yang berpotensi masuk ke pasar obligasi China lewat skema Bond Connect bisa mencapai US$ 14,8 miliar.

Potensi US$ 1 triliun

Kenneth Ho, Credit Strategist Goldman Sachs mengingatkan, investor terlebih dahulu harus memahami dan mengerti betul cara kerja platform perdagangan di China. Hal ini untuk memastikan kelangsungan investasi di Negeri Tembok Besar tersebut.

Bila kondisi itu berjalan mulus, Ho memperkirakan dalam satu dekade ke depan, bukan tidak mungkin dana asing sebanyak US$ 1 triliun akan membanjiri pasar obligasi di China.

Sejumlah lembaga keuangan ternama kemarin menyatakan mengapresiasi program Bonds Connect itu. Laporan media setempat, seperti diwartakan Reuters, menyebutkan sebanyak 20 institusi telah memiliki lisensi sebagai market maker bagi program Bond Connect. Jumlah tersebut terdiri dari 14 institusi asal China dan 6 lainnya berasal dari lembaga asing.

Financial Times menyebutkan, sejumlah lembaga sudah mulai memperdagangkan akses investasi pada obligasi China di hari pertama penerapan Bond Connect. Mereka diantaranya adalah HSBC, StanChart, BNP Paribas, Citigroup, dan Bank of China.

HSBC dan Bank of China kepada Reuters menyatakan telah melaksanakan transaksi Bond Connect. Bahkan, HSBC menyatakan pihaknya yang kini mendapat proyek sebagai penjamin emisi China Development Bank (CDB) senilai total US$ 2,95 miliar bersiap menawarkan surat utang kliennya tersebut lewat skema investasi Bond Connect kepada investor global.




TERBARU

[X]
×