kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

China tetap jalankan sistem ekonomi terbuka


Kamis, 26 Januari 2017 / 17:46 WIB
China tetap jalankan sistem ekonomi terbuka


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Reformasi kebijakan domestik yang sedang berjalan dengan tetap mempertahankan sistem ekonomi terbuka akan tetap menjadi strategi Li Keqiang, Perdana Menteri China untuk menjaga stabilitas ekonomi mereka.

“Sistem ekonomi terbuka tetap lebih baik bagi domestik maupun perdagangan internasional. China akan tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan dengan terus mendukung sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas,” jelas Li.

Hal ini disampaikan Li sebagai upaya menentang perang perdagangan dan proteksionisme yang mendadak muncul ke permukaan setelah inagurasi Donald Trump, Presiden AS pekan lalu.

Menurut Li, dengan menerapkan kebijakan tersebut, China berhasil menghapus kelebihan pasokan baja sebanyak 65 juta ton dan 290 juta ton kapasitas tambang batubara yang sudah tidak efisien. Di sisi lain, China berhasil menambah 700.000 tenaga kerja secara nasional.

Ia pun menggarisbawahi bahwa China berhasil menerapkan ekspansi mesin-mesin industri baru terutama di sektor jasa dan konsumsi. Hal ini membuat China berhasil membentuk ulang sektor tradisional menjadi lebih modern seperti peralatan manufaktur dan sektor teknologi.

“Entrepreneurship dan inovasi mulai mengakar di China, sementara itu model bisnis baru terus bertransformasi dan melahirkan inovasi yang memudahkan masyarakat,” jelas Li.

Langkah terbaru Li, pekan lalu, ia merilis rencana untuk merelaksasi larangan investasi asing di beberapa sektor ekonomi yang selama ini dilarang termasuk perbankan dan asuransi.

Karena itu, Li tetap menyuarakan bahwa ia akan tetap menerapkan kebijakan ekonomi terbuka. Meski pertumbuhan ekonomi China sepanjang tahun 2016 ini hanya berada di level 6,7% namun masih dalam target pemerintah di kisaran 6,5% - 7% dan itu dipandang sebagai imbas positif dari sistem ekonomi yang diterapkan.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×