kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Coca Cola dan Pepsi ubah resep minuman


Jumat, 09 Maret 2012 / 18:11 WIB
Coca Cola dan Pepsi ubah resep minuman
ILUSTRASI. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), anak perusahaan Sinar Mas Group atau Sinarmas di bidang pertambangan batubara.


Reporter: Dyah Megasari, BBC, AP |

NEW YORK. Perusahaan minuman Coca-Cola dan Pepsi mengubah resep minuman untuk menghindari pemberian label peringatan kanker pada botol kemasan. Perubahan resep ini dilakukan untuk menyesuaikan peraturan hukum di negara bagian California, AS.

Pada resep yang baru, kedua perusahaan mengurangi kandungan unsur pewarnaan caramel di minuman yaitu methylimidazole sampai 4%. Di California unsur tersebut masuk dalam daftar penyebab kanker.

Kini perubahan resep itu telah diperkenalkan di wilayah California. Dua perusahaan menyatakan resep baru ini akan segera diperkenalkan di seluruh wilayah AS.

"Kami percaya bahwa tidak ada risiko kesehatan masyarakat, kami telah meminta pemasok karamel untuk mengambil langkah ini," ujar perwakilan Coca Cola Diana Garza-Ciarlante.

Menurut sebuah penelitian, beberapa bahan kimia dikaitkan dengan penyebab kanker seperti yang pernah dipraktikkan pada tikus.

"Tetapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa hal itu menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia," klaim Asosiasi Perusahaan Minuman AS, yang mewakili industri lebih luas.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS, FDA, menyatakan seseorang perlu minum 1.000 kaleng Coke atau Pepsi untuk mengambil dalam dosis yang sama dari senyawa kimia yang diberikan kepada hewan dalam tes laboratorium.

Coca-Cola dan Pepsi sejauh ini menguasai hampir 90% pasar minuman bersoda di dunia.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×