kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daimler catatkan kerugian US$ 1,9 miliar di kuartal II-2020


Jumat, 17 Juli 2020 / 17:49 WIB
Daimler catatkan kerugian US$ 1,9 miliar di kuartal II-2020
ILUSTRASI. Mobil-mobil Daimler.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Daimler AG, induk perusahaan dari Mercedes-Benz menilai permintaan yang terjadi pada akhir kuartal II 2020 lalu berhasil menahan kerugian perusahaan, setidaknya menjadi tidak sebesar dari perkiraan para analis. Melansir artikel Bloomberg, Jumat (17/7) Daimler melaporkan kerugian sebesar 1,68 miliar euro atau setara US$ 1,9 miliar sebelum bunga dan pajak. 

Perusahaan mengatakan, bahwa pihaknya berhasil menahan kerugian lebih rendah dari estimasi beberapa analis sebesar 2,1 miliar euro. Kabar baik lainnya, arus kas dan likuiditas Daimler tetap terjaga lebih baik dari yang diharapkan. 

Baca Juga: Mercedes-Benz rilis tampilan resmi teknologi MBUX pada seri S-Class 2021

Dalam kondisi pandemi seperti ini, kinerja keuangan produsen mobil seperti Daimler dan sejenisnya terbilang merosot bahkan hingga ke angka paling rendah sejak Perang Dunia Kedua.

Meskipun saat ini beberapa pabrik dan showroom sudah dibuka kembali, faktanya bisnis tetap tidak berjalan secara merata, dengan penjualan mobil di Eropa masih terpantau lebih lambat dibandingkan wilayah Amerika Utara atau China. 

Kendati demikian, Philippe Houchois analis dari Jefferies mengatakan pada umumnya produsen Jerman saat ini memang mencatatkan perbaikan pada beberapa pekan terakhir. Dia pun merekomendasikan investor untuk membeli saham Daimler, dalam keterangan resminya. 

Hal serupa sejatinya juga terjadi di produsen lain seperti Volkswagen AG yang mengatakan pada Rabu (15/7) lalu bahwa permintaan pesanan telah berangsur-angsur naik di Jerman. Walau kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat masih dalam tahap pemulihan dan sulit untuk diprediksi. 

Pengiriman Mercedes-Benz di China, yang juga merupakan pasar terbesar perusahaan saat ini tercatat naik menuju rekor tertinggi pada kuartal II 2020, dan penjualan mobil secara ritel pun naik lebih tinggi walau tidak disebutkan secara rinci. 

Baca Juga: Automakers expect Trump will delay decision on imposing EU, Japan auto tariffs

Untuk menjaga momentum, perusahaan yang berbasis di Suttgart, Jerman ini sedang dalam proses untuk meluncurkan produk terbaru dari sedan seri S-Class andalannya, yang menjadi ujung tombak penggerak laba dan saat ini berhasil menyalip penjualan pesaingnya yakni BMW Seri 7. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×