Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Produk domestik bruto (PDB) Argentina minus 4,2% pada kuartal kedua 2018. Pada kuartal sebelumnya, PDB negara ini masih mencapai 3,9%, lembaga statistik pemerintah Indec mengatakan pada hari Rabu (29/9), seperti dikutip Reuters.
Tingkat suku bunga yang tinggi telah menghentikan pertumbuhan di negara yang dilanda resesi dan gagal meningkatkan mata uang peso yang telah merosot lebih dari 52% terhadap dolar, terhitung sejak awal tahun.
Sementara kebijakan penghematan fiskal telah secara substansial mengurangi defisit Argentina, investor tetap khawatir bahwa pemerintah masih mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban utang internasionalnya.
Peso ditutup 1,09% lebih kuat pada 39,37 terhadap dolar AS setelah bank sentral menjual US$ 195 juta pada pasar valuta asing untuk mendukung mata uang. Argentina juga mengalokasikan US$ 2,73 miliar dalam nota perbendaharaan peso, kata kementerian ekonomi.
Kekhawatiran atas kemampuan Argentina untuk membayar utangnya telah mendorong pemerintah untuk memperbarui upaya-upaya memerangi defisit.
Defisit utama telah berkontraksi 31,7% dalam delapan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu, kementerian ekonomi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Argentina mencatat defisit fiskal primer sebesar 10,35 miliar peso (US$ 408 juta) pada bulan Agustus, turun 58% dari bulan yang sama tahun lalu, kata pernyataan itu.
Saldo anggaran primer, yang mengukur pengeluaran pemerintah relatif terhadap pendapatan dan tidak termasuk pembayaran utang, diikuti oleh investor sebagai indikator kemampuan Argentina untuk memenuhi kewajiban keuangannya.
Dalam anggaran 2019 yang dirilis pada hari Senin, pemerintah Argentina mengatakan memiliki target defisit primer sebesar 2,6% dari produk domestik bruto untuk 2018, dan bertujuan untuk keseimbangan fiskal primer tahun depan.
"Dalam hal produk domestik bruto, akumulasi defisit primer hingga Agustus adalah 0,9%, atau setengah dari yang diamati pada periode 2017 yang sama," kata pernyataan itu.
Kementerian ekonomi juga mengatakan defisit keuangan Argentina adalah 14,5 miliar peso (US$ 572 juta) pada bulan Agustus.
Bank sentral telah menghabiskan lebih dari US$ 15,6 miliar tahun ini karena melakukan intervensi untuk meningkatkan mata uang, menurut data resmi.
