Dampak corona, KBRI Bangkok tetapkan status waspada, turis WNI diimbau cepat pulang

Jumat, 20 Maret 2020 / 21:32 WIB

ILUSTRASI. NIght clubs and go-go bars street Soi Cowboys is seen empty after Thai government ordered the closure of cinemas, bars and other entertainment facilities as part of a raft of measures intended to control the spread of the coronavirus disease (COVID-19) ou

Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok Thailand mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di negeri itu segera pulang ke tanah air.

Imbauan KBRI Bangkok ini menyikapi perkembangan terkini atas penyebaran virus corona Covid-19 di negeri Gajah Putih tersebut.

KBRI Bangkok juga telah menetapkan status waspada penyebaran virus corona Covid-19 pada Jumat (20/3).

Pengumuman status waspada ini dilakukan KBRI Bangkok melaluii Surat No134/III/PROTKONS/2020 tertanggal 20 Maret 2020. KBRI Bangkok mengumumkan status ini melalui akun instagram mereka.

View this post on Instagram

PENGUMUMAN Dengan perkembangan penyebaran Covid-19 di Thailand, pada saat ini, KBRI Bangkok menetapkan status W-A-S-P-A-D-A. KBRI menghimbau WNI di Thailand agar melakukan hal-hal sebagaimana informasi di atas. #inidiplomasi #negaramelindungi

A post shared by Indonesian Embassy-Bangkok (@indonesian_embassy_bangkok) on Mar 19, 2020 at 10:01pm PDT

Selain itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19, KBRI Bangkok memberikan beberapa imbauan kepada WNI.

Pertama melakukan lapor diri kepada KBRI Bangkok. Lapor diri bisa dilakukan melalui portal www.peduliwni.kemlu.go.id

Kedua,Selalu tenang menghadapi situasi dan terus memantau perkembangan berita di thailand selalu melakukan antisipasi jika kondisi dan situasi semakin memburuk.

Ketiga, selalu menjaga kesehatan diri. Keempat tidak mengunjungi tempat-tempat keramaian yang disinyalir membahayakan dan berisiko terjadi penularan virus covid 19. Selain itu juga tidak menghadiri pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Kelima, tidak melakukan perjalan jika tidak penting. Jika terpaksa maka harus membawa identitas dan alat telekomunikasi serta mematuhi aturan, termasuk kewajiban memiliki health insurance minimum sebesar US$ 100.000.