Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
BONN. Untuk menghadapi persaingan bisnis telekomunikasi yang kian sengit, Deutsche Telekom AG. menganggarkan dana ekspansi super jumbo, hingga lima tahun ke depan. Nilai anggaran perusahaan telekomunikasi terbesar di Eropa ini tidak kurang dari € 23,5 miliar atau setara US$ 27 miliar dalam lima tahun.
Seperti diberitakan Bloomberg, Senin (19/1), dana itu akan dialokasikan bagi pengembangan mobile networks (jaringan selular), small cell dan digitalisasi infrastruktur. "Membangun jaringan adalah fokus kami. Kami akan berhenti membuat aplikasi," tutur Timotheus Hoettges Chief Executive Officer (CEO) Deutsche Telekom AG.
Sebagian besar dana itu akan dialokasikan Deutsche Telekom ke pasar dalam negeri Jerman. Selain meningkatkan layanan kepada masyarakat, aksi ini juga untuk membendung ekspansi dua pesaing di industri telekomunikasi, yakni Vodafone Group Plc. dan Telefonica SA.
Asal tahu saja, Telefonica, perusahaan telekomunikasi asal Brasil menancapkan jejaring bisnis di Jerman saat menggabungkan bisnis O2 di Jerman dengan Telefonica Deutscheland. Pada 26 Januari 2006, Telefonica telah membeli O2 yang berbasis di Inggris senilai € 25,7 miliar alias setara US$ 31 miliar.
Pada Agustus 2014, Telefonica Jerman juga membeli E-Plus, operator telekomunikasi terbesar ketiga di Jerman dari Royal KPN NV. senilai € 8,55 miliar.
Vodafone Group Plc. juga tidak mau kalah. Vodafone membeli 76,57% saham penyedia layanan televisi kabel terbesar di Jerman, Kabel Deutschland Ltd senilai €7,7 miliar per September 2013.
Sasar para pemilik konten
Demi memuluskan rencana alokasi anggaran super jumbo tersebut, manajemen Deutsche Telekom akan meminta restu pemegang saham pada bulan Februari 2015 mendatang. Sebagai gambaran, pada periode 2010 hingga 2015, Deutsche Telekom juga telah menyediakan anggaran ekspansi senilai € 23 miliar.
Niat Deutsche Telekom sedikit akan memberikan tekanan, bagi Vodafone yang pada November 2014 menyatakan akan mengurangi anggaran belanja, setelah menganggarkan dana £ 19 miliar atau US$ 29 miliar bagi perbaikan jaringan global.
Lewat injeksi dana bagi pengembangan jaringan yang lebih kuat, maka Deutsche Telekom mengaku memiliki posisi tawar yang dominan dalam menjaring konsumen para penyedia konten. Deutsche Telekom berharap bisa merebut hati para penyedia perangkat lunak seperti Google Inc. dan Facebook Inc.