kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data pengguna Facebook yang diambil Cambridge Analytica diduga mencapai 87 juta orang


Kamis, 05 April 2018 / 08:58 WIB
Data pengguna Facebook yang diambil Cambridge Analytica diduga mencapai 87 juta orang
ILUSTRASI. GLOBAL-MARKETS/


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Facebook Inc mengatakan bahwa data pada 87 juta orang, yang sebagian besar di Amerika Serikat (AS), mungkin telah diambil secara tidak layak oleh perusahaan riset Cambridge Analytica.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/4), pernyataan yang dibagikan oleh Facebook hari Rabu (4/4) ini merupakan konfirmasi resmi pertama Facebook tentang kemungkinan lingkup kebocoran data.

Dalam keterangan resmi Facebook, ada sekitar 270.000 orang mengunduh aplikasi kuis kepribadian dan berbagi informasi tentang diri mereka dan teman-teman mereka dengan seorang peneliti, yang kemudian meneruskan informasi ke Cambridge Analytica. Langkah ini dipandang Facebook bertentangan dengan aturannya.

Angka 87 juta yang disebutkan Facebook ini jauh lebih tinggi daripada 50 juta orang yang diperkirakan dalam laporan sebelumnya.

Facebook mengatakan akan memberitahu publik, dalam pemberitahuan di bagian atas newsfeed mereka mulai tanggal 9 April, jika informasi mereka mungkin tidak benar dibagikan dengan Cambridge Analytica.

Pengungkapan petunjuk yang lebih rinci kemungkinan akan diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg ketika dia bersaksi tentang masalah ini di depan Kongres AS minggu depan. Pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu jawabannya adalah, "Berapa banyak kebocoran data skala Cambridge Analytica yang lain di luar sana?"

Facebook terlibat dalam kontroversi selama berminggu-minggu setelah pengungkapan bahwa data pengguna telah dibagikan dan kemudian tidak dihapus. Hal ini menimbulkan pertanyaan atas data yang dikumpulkan Facebook pada pengguna ternyata diberikan untuk pihak ketiga. Facebook telah membuat pengumuman terkait rencananya untuk membatasi akses data melalui platform.




TERBARU

[X]
×