kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dengan Rp 346 triliun, Microsoft caplok LinkedIn


Selasa, 14 Juni 2016 / 09:45 WIB
Dengan Rp 346 triliun, Microsoft caplok LinkedIn


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Adi Wikanto

Washington. Microsoft, perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia membeli situs jejaring berbasis profesional LinkedIn seharga US$ 26 milyar atau setara dengan Rp 346 triliun.

"Hari ini adalah momen re-founding bagi LinkedIn. Saya melihat peluang yang luar biasa untuk anggota dan pengguna, dan tak sabar untuk mendorong kerjasama bisnis baru ini," ungkap Reid Hoffman, chairman LinkedIn seperti dilansir Fortune, Senin (13/6).

Meski telah dibeli Microsoft, Jeff Weiner akan tetap menjadi CEO LinkedIn dan bertanggung jawab untuk melapor kepada CEO Microsoft, Satya Nadella.

Nadella bilang, kesamaan misi antara Microsoft dan LinkedIn, untuk memberdayakan manusia dan perusahaan, membuat kedua perusahaan ini sepakat untuk berjalan bersama. "Tim LinkedIn berhasil mengembangkan bisnis fantastis yang bisa menghubungkan seluruh kalangan profesional di dunia," kata Satya Nadella, seperti dilansir The Telegraph, Senin (13/6).

Nadella juga menambahkan, kesepakatan baru ini penting bagi Microsoft untuk menemukan proses bisnis dan produktifitasnya kembali. Selain itu, dua perusahaan ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan LinkedIn sebagaimana yang pernah terjadi pada perangkat lunak untuk bisnis Microsoft Office 365 dan Dynamics.

Dengan akuisisi ini, Microsoft berambisi untuk menemukan kembali produktifitas dan proses bisnis melalui layanan perangkat lunak komersialnya Microsoft Office 365 dan Dynamics.

"Bagaimana orang-orang bisa menemukan pekerjaan, membangun keterampilan, menjual, menemukan pasar dan menyelesaikan pekerjaan, tentu semua ini membutuhkan sebuah koneksi profesional," kata Nadella.

Nadella juga menambahkan, kombinasi ini akan memungkinkan pengalaman baru yang lebih cerdas dan tetap menyenangkan dengan memadukan LinkedIn dan Office 365. Tentu, kesempatan memonetisasi layanan tak akan disia-siakan perusahaan perangkat lunak kakap ini.

Rencananya, Microsoft akan memonetisasi layanan ini baik secara perorangan maupun organisasi dengan cara berlangganan dan iklan tertarget.

Akuisisi Ini merupakan kali ketiga Microsoft membeli perusahaan dalam jumlah yang besar, setelah Skype pada 2011 senilai US$ 8,5 milyar dan Nokia senilai US$ 7,2 milyar pada 2013 lalu.

 




TERBARU

[X]
×