Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendarat di Korea Selatan (Korsel). Adapun agenda pertemuannya adalah ambisi nuklir Korut.
Trump terbang dari Tokyo, setelah sebelumnya mengatakan bahwa Jepang dapat menembak jatuh rudal Pyongyang dengan peralatan canggih AS.
Selain itu, perdagangan kedua negara juga akan menjadi fokus Trump, yang ingin memperbarui kembali kesepakatan perdagangan AS-Korsel.
Pada kunjungannya kali ini, Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Moon Jae-in, pasukan keamanan AS, dan politisi lokal. Mengingatkan saja, Trump saat ini tengah melakukan tur lima negara Asia, yang merupakan kali pertama dia lakukan sebagai presiden.
Sebelum melakukan kunjungan ke Korsel, Trump menuliskan tweet:
"Bersiap menuju Korsel dan menggelar pertemuan dengan Presiden Moon, pria hebat. Kami akan membahas segalanya!"
Meskipun Presiden AS hanya akan menghabiskan waktu sebanyak 24 jam di Korsel, kemungkinan hal ini merupakan kunjungan paling simbolis pada tournya di Asia.
Kunjungan ini didesain untuk meningkatkan aliansi militer yang telah lama melindungi Korsel. Selain itu, memperkuat persatuan merupakan pesan yang ingin mereka sampaikan ke pimpinan Korea Utara Kim Jong Un.
Kendati demikian, kedua pimpinan juga bernah berselisih pendapat. Trump sebelumnya pernah menuduh pemerintahan Moon mencoba untuk menenangkan Korea Utara.
Trump juga pernah mengkritik kesepakatan perdagangan bebas antara AS dan Korsel, dan menegaskan dia ingin melakukan negosiasi ulang kesepakatan tersebut.
Di Seoul, banyak warga yang berharap Trump tidak lagi mengulang retorika kerasnya terhadap Korut, atau menyebut pernyataan tentang "api dan kemarahan". Banyak yang meyakini, hal itu tidak penting dan menghasut.
Di Seoul dan kota-kota lain di Korsel, terjadi aksi demonstrasi untuk menolak kedatangan Trump.