/2025/09/05/514778328.jpg "Disambut Ribuan Fans, Messi Akhiri Tur di India")
Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Megabintang sepak bola dunia Lionel Messi menutup rangkaian kunjungannya ke India pada Senin waktu setempat dengan melakukan lap kehormatan di New Delhi, yang disambut antusias ribuan penggemar.
Dalam momen tersebut, Messi mengucapkan terima kasih atas “semua cinta dan dukungan” yang ia terima selama berada di Negeri Bollywood.
Legenda Argentina berusia 38 tahun itu menyapa para pendukung yang meneriakkan namanya di Stadion Arun Jaitley, stadion yang biasanya menjadi markas pertandingan kriket. Stadion hampir penuh, dengan para penggemar mengenakan jersey Argentina, mengibarkan bendera, dan terus meneriakkan nama Messi.
“Sungguh indah menerima semua cinta dan dukungan ini. Saya tahu itu ada, tetapi merasakannya secara langsung benar-benar luar biasa,” ujar Messi kepada penonton dalam bahasa Spanyol, seraya menegaskan bahwa ia “pasti akan kembali” ke India.
Mengenakan jersey berwarna pink dan celana hitam, Messi memikat penonton dengan karismanya. Ia menendang beberapa bola ke arah tribun serta melayani permintaan swafoto dari para tamu undangan dan penggemar yang tampak terpesona.
Bermain dengan Anak-anak hingga Dapat Jersey Timnas India
Messi bersama rekan setimnya ikut bermain sepak bola dengan anak-anak sebelum menerima tiket Piala Dunia T20 dan jersey tim nasional India yang diserahkan langsung oleh Ketua International Cricket Council (ICC), Jay Shah.
Baca Juga: Kunjungan Messi di India Berakhir Ricuh, Fans Marah dan Rusak Stadion
India yang berpenduduk sekitar 1,4 miliar jiwa dikenal sebagai kekuatan besar kriket dunia. Namun, prestasi sepak bola negara tersebut masih tertinggal, dengan posisi peringkat ke-142 FIFA.
Mantan kapten timnas India, Bhaichung Bhutia, turut naik ke panggung bersama Messi. Dalam kesempatan itu, Messi menandatangani jersey Argentina untuk Bhutia dan keluarganya.
Penutupan Tur yang Lebih Tertib
Hari terakhir kunjungan Messi di India berlangsung relatif lancar, berbeda dengan hari pertama yang sempat diwarnai kekacauan pada Sabtu di Kolkata. Saat itu, para penggemar merusak fasilitas stadion akibat frustrasi karena hanya sempat melihat Messi sekilas.
Pengamanan ketat membuat banyak penonton kesulitan melihat sang bintang. Sebagian fans yang membayar tiket lebih dari US$100 bahkan merobohkan pembatas dan menyerbu lapangan setelah Messi meninggalkan arena secara tiba-tiba.
Di New Delhi, ribuan penggemar tetap memadati stadion meski polusi udara berada pada level berbahaya.
“Saya sangat senang bisa melihat Messi. Saya sudah menontonnya sejak kecil,” kata Sumesh Raina (29), salah satu penggemar.
Polusi Tinggi Tak Surutkan Antusiasme
New Delhi dan wilayah metropolitan sekitarnya yang dihuni sekitar 30 juta penduduk kerap masuk daftar ibu kota paling tercemar di dunia. Polusi disebabkan oleh emisi pembangkit listrik, lalu lintas padat, serta pembakaran sampah dan sisa tanaman.
Baca Juga: Lionel Messi tentang Piala Dunia 2026: Saya Harap Bisa Ada di Sana
Menurut lembaga pemantau IQAir, kadar partikel halus PM2.5 yang bersifat karsinogenik mencapai lebih dari 300 mikrogram per meter kubik di sejumlah wilayah New Delhi pada Senin, atau 20 kali lipat dari ambang batas harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Meski demikian, Messi yang datang ke India dalam rangka GOAT (Greatest of All Time) Tour bersama rekan setimnya di Inter Miami, Luis Suarez dan Rodrigo De Paul, tampak tidak terganggu oleh kondisi tersebut. Ia terlihat bersemangat selama sekitar 35 menit berada di stadion.
Sebelumnya, Messi juga mengunjungi Hyderabad dan Mumbai, serta bertemu legenda kriket Sachin Tendulkar dan bintang sepak bola India Sunil Chhetri.
Prestasi Terbaru Messi
Pekan lalu, Messi meraih penghargaan Most Valuable Player (MVP) Major League Soccer (MLS) untuk kedua kalinya secara beruntun, setelah membawa Inter Miami menjuarai MLS dan menjadi pencetak gol terbanyak liga.
Mantan pemain Barcelona dan Paris Saint-Germain itu juga akan memimpin Argentina dalam upaya mempertahankan gelar Piala Dunia pada turnamen yang digelar Juni–Juli di Amerika Utara.
