kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Distribusi tersendat, Brasil tetap mulai vaksinasi Covid-19


Selasa, 19 Januari 2021 / 08:00 WIB
Distribusi tersendat, Brasil tetap mulai vaksinasi Covid-19
ILUSTRASI. Kedatangan vaksin Sinovac di Brasil


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SAO PAULO. Brasil akhirnya memulai program vaksinasi Covid-19 secara nasional pada Senin (18/1) dengan mendistribusikan vaksin dari Sinovac Biotech China setelah otorisasi penggunaan darurat keluar. Namun, kecepatan vaksinasi akan bergantung karena impor yang mengalami penundaan.

Setelah berminggu-minggu mengalami kemunduran, banyak warga Brasil yang menyambut gembira gelombang pertama dari vaksinasi ini. Sejumlah klinik di Sao Paulo pun ramai dikunjungi warga. 

Kementerian Kesehatan memberi lampu hijau kepada negara bagian untuk mulai mengimunisasi pada jam 5 sore. Meskipun beberapa mulai memberikan suntikan sebelum itu, mayoritas dari 26 negara bagian di Brasil belum menerima pengiriman vaksin hingga Senin malam. Hal ini membuat penundaan dimulainya vaksinasi untuk para lansia dan petugas kesehatan garis depan.

Beberapa menit setelah badan kesehatan federal Anvisa menyetujui vaksin Sinovac pada hari Minggu (17/1), Monica Calazans, seorang perawat berusia 54 tahun di Sao Paulo, menjadi orang pertama yang di inokulasi di negara itu. 

Baca Juga: Stimulus tambahan US$ 3,7 miliar digelontorkan Malaysia untuk mendongkrak ekonomi

Presiden Jair Bolsonaro, seorang skeptis terhadap Covid-19 menolak untuk mendapatkan vaksin sendiri, telah menghadapi kritik keras karena kurangnya imunisasi di Brasil, yang telah kehilangan lebih dari 200.000 nyawa karena virus corona. Angka kematian akibat pandemi virus corona ini adalah yang terburuk di luar Amerika Serikat.

Pada hari Minggu, Anvisa menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac dan satu dari AstraZeneca Plc. Meskipun Brasil sudah berencana mendapatkan 2 juta dosis vaksin AstraZeneca, namun hal tersebut terhalang oleh kurangnya persetujuan ekspor dari India.

Itu adalah salah satu dari beberapa rintangan yang mengancam terlambatnya upaya vaksinasi di Brasil. Belum lagi, mitra manufaktur lokal untuk kedua pembuat vaksin masih menunggu bahan baku dari luar negeri untuk mengisi dan menyelesaikan dosis guna menutup distribusi yang tertunda.

Institut Butantan yang dijalankan oleh negara bagian Sao Paulo membutuhkan pengiriman lagi bahan-bahan Sinovac pada akhir bulan untuk mencapai target 46 juta dosis pada April, kepala institut tersebut mengatakan pada konferensi pers.

Pusat biomedis Fiocruz yang didanai pemerintah federal di Rio de Janeiro juga masih menunggu pengiriman pertama bahan baku untuk vaksin AstraZeneca, menunggu persetujuan ekspor China.

Baca Juga: Penyelidikan internasional simpulkan pandemi Covid-19 karena kesalahan WHO & China

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello memarahi  Gubernur Sao Paulo Joao Doria, pada Minggu (17/1), atas apa yang disebutnya sebagai "taktik pemasaran" ilegal karena mengizinkan vaksinasi dimulai di Sao Paulo sebelum peluncuran resmi.

Bolsonaro, yang mengejek Doria atas kemanjuran 50% vaksin Sinovac yang mengecewakan dalam uji coba di Brasil, menambahkan kritik tidak langsung pada hari Senin.

"Jadi sudah disetujui untuk digunakan di Brasil. Ini adalah vaksin Brasil. Itu bukan milik gubernur mana pun," katanya kepada pendukung di luar istana presiden.

Selanjutnya: Filipina jadi negara tertinggi kedua kasus Covid-19 di Asia Tenggara




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×