kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh! Roket long march 5B China jatuh tanpa kendali, masuk atmosfer bumi pekan ini


Kamis, 06 Mei 2021 / 05:00 WIB
Duh! Roket long march 5B China jatuh tanpa kendali, masuk atmosfer bumi pekan ini


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Ada kabar buruk dari China. Bagian dari roket besar yang meluncurkan modul pertama stasiun luar angkasa milik China, Tianhe, akan jatuh kembali ke Bumi minggu ini tanpa terkendali, di titik pendaratan yang tidak diketahui. 

Inti roket Long March 5B setinggi 30 meter meluncurkan modul inti tak berawak "Heavenly Harmony" (bagian awal stasiun luar angkasa Tianhe), ke orbit rendah Bumi pada 29 April dari Wenchang di provinsi Hainan China. 

Roket Long March 5B, sebagai pendorongnya, kemudian dengan sendirinya memasuki orbit. Benda yang memiliki berat 21 ton itu, diperkirakan akan menjadi salah satu benda terbesar yang masuk kembali ke atmosfer bumi, tanpa kontrol. Beberapa ahli khawatir itu bisa mendarat di daerah berpenghuni. 

“Ini berpotensi tidak baik,” kata Jonathan McDowell, Ahli Astrofisika di Pusat Astrofisika di Universitas Harvard. 

Baca Juga: J-16, jet tempur multi-peran China yang disebut lebih unggul dari Su-30 Rusia

“Terakhir kali mereka (China) meluncurkan roket Long March 5B, itu berakhir dengan batang logam besar yang panjang terbang melintasi langit, dan merusak beberapa bangunan di Pantai Gading,” katanya. 

“Sebagian besar terbakar, tapi ada potongan logam yang sangat besar yang menghantam tanah. Kami sangat beruntung tidak ada yang terluka." 

Pada Selasa, inti (Long March 5B) mengorbit Bumi setiap 90 menit dengan kecepatan sekitar 27.600 km/jam dan ketinggian lebih dari 300 km. Militer AS memberinya label 2021- 035B, dan jalurnya dapat dilihat di situs web orbit.ing-now.com. 

Baca Juga: Diduga kirim roket ke perbatasan, Korea Selatan dan AS pantau ketat Korea Utara

Sejak akhir pekan, ketinggiannya telah turun hampir 80 km. SpaceNews melaporkan bahwa pengamatan amatir di darat menunjukkan benda itu jatuh dan tidak terkendali. 
McDowell mengatakan dengan kondisi itu dan melihat kecepatannya, menjadi tidak mungkin untuk memprediksi di mana benda itu akan mendarat, ketika atmosfer Bumi akhirnya menyeretnya ke bawah.

Ahli Astrofisika di Pusat Astrofisika di Universitas Harvard itu menambahkan kemungkinan besar ia akan jatuh ke laut, karena lautan menutupi sekitar 71 persen dari planet ini. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×