kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Einhorn untung dari transaksi short selling


Selasa, 27 Januari 2015 / 12:31 WIB
Einhorn untung dari transaksi short selling
ILUSTRASI. Cara Sederhana Menghilangkan Jerawat di Wajah


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

SETIDAKNYA ada tiga profesi yang paling didambakan warga Amerika Serikat (AS). Yakni, investor saham, pebisnis startup  dan pesohor Hollywood. David Einhorn adalah salah satu orang yang tergila-gila dengan bursa saham. Di kalangan Wall Street, Einhorn terkenal dengan sebutan pria penggiat short sell.    

Einhorn lahir pada 20 November 1968. Popularitas Einhorn melejit saat kebangkrutan menimpa raksasa finansial Amerika Serikat (AS). Einhorn adalah salah satu dari segelintir penghuni Wall Street yang meraup berkah miliaran dollar di saat dunia tertimpa masalah krisis keuangan. 

Mengutip www.4-traders.com, Einhorn mengumpulkan keuntungan hingga US$ 6 miliar pada tahun 2008. Untung melimpah dikantongi Einhorn lewat perusahaan investasi Greenlight Capital. Saat krisis finansial melanda, Einhorn justru meraup berkah karena memasang posisi jual alias short sell saham Lehman Brothers. 

Sejak Juli 2007, Einhorn memasang posisi jual saham Lehman Brothers. Alasan Einhorn, raksasa keuangan itu menaruh aset berlebihan di instrumen investasi properti yang tidak likuid.

Pada November 2007, Einhorn secara terbuka menyatakan posisi jual saham Lehman Brothers di perhelatan Value Investing Congress saat harga sahamnya di kisaran US$ 70 per saham.

Ramalan Einhorn terbukti. Kemerosotan harga saham Lehman Brothers membuat Greenlight Capital untung besar. Pada September 2008, harga saham Lehman Brothers tergeletak di bawah US$ 4 per saham. 

Ramalan Einhorn terhadap perusahaan keuangan Allied Capital juga membuat pundi-pundi kasnya bertambah gemuk.  Sejak 2002, pria 46 tahun ini short selling saham Allied Capital dengan alasan skema kredit ponzi. Hingga tahun 2006, Einhorn dianggap sebagai pecundang karena harga saham Allied Capital terus mencetak rekor baru. Hingga pada tahun 2007, regulator bursa saham (SEC) menginvestigasi Allied Capital. Ujungnya, Allied Capital turut bangkrut dalam krisis 2008 dan terbukti melanggar aturan. 

Dari aksi short sell, Einhorn masuk jajaran orang kaya dunia. Forbes melaporkan, Einhorn memiliki kekayaaan sebesar US$ 1,8 miliar per Januari 2015. Sayangnya, nilai kekayaan ini menurun dari sebelumnya sebesar US$ 2,2 miliar, yang dipicu penurunan bisnis dan penjualan sebagian saham perusahaan. 

Yang patut diacungi jempol, Einhorn berhasil menyulap Greenlight Capital menjadi salah satu hedge fund terbesar di dunia. Saat ini, dana kelolaan Greenlight Capital mencapai US$ 10 miliar. Padahal, Einhorn membangun Greenlight Capital dengan modal US$ 900.000 pada tahun 1996. 

Lebih dari setengah modal itu merupakan pinjaman dari orangtua Einhorn. Setelah bergulat selama 18 tahun di Wall Street, Greenlight Capital sukses membukukan pertumbuhan aset rata-rata 20% per tahun. Yang unik, kesuksesan Einhorn membangun perusahaan investasi ini bukan berdasarkan latar belakang pendidikannya. 

Einhorn mengecap pendidikan di Universitas Cornell di jurusan Seni dan Ilmu Pengetahuan dengan gelar Bachelor of Arts (B.A.) pada tahun 1991. Namun, naluri finansial mengalir di dalam darahnya.  

Ayahnya, Stephen Einhorn merupakan pendiri Einhorn & Associates. Ini adalah perusahaan konsultan finansial yang menangani transaksi merger dan akuisisi. Ayah dan saudara kandung Einhorn juga mendirikan perusahaan modal ventura Capital Midwet Fund.

Di luar dunia hedge fund, Einhorn aktif di kegiatan sosial. Dia adalah anggota dewan Michael J. Fox Foundation dan Robin Hood Foundation. (Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×