kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Desak Bantuan Yunani Dipercepat


Jumat, 30 April 2010 / 10:43 WIB
Ekonom Desak Bantuan Yunani Dipercepat


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

PARIS. Krisis di Eropa masih terus berlanjut. Para ekonom Eropa mendesak Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Jean-Claude Trichet, serta pejabat di beberapa lembaga keuangan lain segera mengucurkan bantuan guna menyelamatkan Yunani.

Pasar obligasi dan saham di Eropa rontok signifikan pasca pemerintahan Merkel memutuskan menunda kucuran bantuan ke Yunani. Misalnya saja, indeks FTSE 100 Inggris yang turun dari 5.723,65 di akhir pekan lalu menjadi 5.610,46 di hari Kamis (29/4). Buruknya pasar Eropa diiperparah oleh penurunan rating Yunani, Portugal, dan Spanyol oleh Standard & Poor's.

Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Jose Angel Gurria, bahkan mengibaratkan krisis Yunani seperti virus ebola. Selain cepat menyebar, dampaknya juga mematikan. "Krisis telah mengancam stabilitas sistem keuangan di Eropa," tandas Gurria.

Melihat kondisi sekarang, tampaknya Eropa membutuhkan misi penyelamatan yang setara dengan program bailout pemerintah Obama di Amerika Serikat senilai US$ 700 miliar.

Menurut David Mackie, Kepala Ekonom Eropa JPMorgan di London, sekarang Eropa perlu memikirkan upaya-upaya terakhir agar bisa lepas dari krisis. "Mungkin sekarang saatnya bagi negara-negara Eropa melakukan sesuatu yang dramatik agar krisis tak meluas," tandasnya.

Mackie menambahkan, untuk mengatasi krisis, negara-negara Eropa perlu bersatu. "Skenario terburuk Eropa membutuhkan paling tidak 8% dari total GDP atau sekitar € 600 miliar untuk menyelamatkan Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Yunani, agar krisis bisa teratasi," kata Mackie.

Perbesar paket bantuan

Nouriel Roubini, Profesor Universitas New York yang meramalkan bakal terjadi krisis ekonomi di tahun 2008 bilang, Yunani hanyalah sebagian kecil dari gunung es. "Negara-negara lain harus tetap waspada, agar dampaknya tidak sampai merembet ke mereka," kata Roubini.

Menurut Erik Nielsen, Kepala Ekonom Eropa Goldman Sachs Group Inc., tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengamankan kawasan Eropa. "IMF dalam hal ini perlu memperbesar nilai paket pertolongan buat Yunani, dari jumlah awal yang disetujui di awal tahun yang sebesar € 45 miliar," kata Nielsen.

Pekan ini terjadi pertemuan antara Uni Eropa, IMF, dan Pemerintah Yunani terkait pemberian bantuan bagi Yunani di tahun pertama senilai € 55 miliar sampai € 75 miliar. "Menurut rencana, hasilnya akan diumumkan awal pekan depan," ujar Nielsen.

Trichet menekankan, apapun keputusan yang telah disetujui dalam pertemuan Pemerintah Yunani, Uni Eropa, dan IMF, kucuran dana harus sesegera mungkin dikeluarkan. Hal ini perlu dilakukan, agar dampak dari krisis Yunani tidak meluas ke kawasan Eropa lain.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×