kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Ekonomi Singapura Tumbuh 1,1% di Kuartal III-2023, Lebih Tinggi dari Proyeksi


Rabu, 22 November 2023 / 07:26 WIB
Ekonomi Singapura Tumbuh 1,1% di Kuartal III-2023, Lebih Tinggi dari Proyeksi
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Singapura capai 1,1% secara tahunan di kuartal III-2023


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura tumbuh 1,1% secara tahunan pada kuartal III-2023. Berdasarkan data pemerintah yang dirilis hari ini (22/11), realisasi pertumbuhan ekonomi Singapura ini lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan lanjutan sebesar 0,7% yang dirilis bulan lalu.

Secara kuartalan, dengan penyesuaian musiman, produk domestik bruto (PDB) Singapura meningkat 1,4% pada periode Juli hingga September 2023. Realisasi ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 1%.

Kementerian Perdagangan memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Singapura sekitar 1,0% pada tahun 2023 dan 1,0% hingga 3,0% pada tahun 2024 mendatang.

Perekonomian Singapura yang bergantung pada sektor perdagangan nyaris terhindar dari resesi teknis, yang didefinisikan sebagai kontraksi dua kuartal berturut-turut, ketika Singapura membukukan sedikit peningkatan PDB pada kuartal kedua.

Baca Juga: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksi Tembus US$ 80 Miliar pada 2023

Meskipun data perdagangan menunjukkan ekspor meningkat dalam beberapa bulan terakhir, ekspor minyak non-domestik Singapura telah turun selama 13 bulan berturut-turut.

Pada bulan Oktober, bank sentral Singapura membiarkan kebijakan moneter tidak berubah karena inflasi di negara tersebut melambat, dari puncaknya sebesar 5,5% pada bulan Januari menjadi 3% pada bulan September.

Dikatakan bahwa hal tersebut mencerminkan prospek ekonomi yang tidak terlalu kuat dalam jangka pendek, namun diperkirakan akan membaik pada paruh kedua tahun 2024.




TERBARU

[X]
×