Reporter: Gloria Natalia, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Perusahaan 7-Eleven Inc akan membeli 183 properti dari Exxon Mobil di Florida sebagai langkah mempercepat akuisisi di Amerika Utara.
Transaksi tunai itu terdiri dari 169 toko termasuk di Orlando dan Palm Beach, 5 kavling tanah, dan pelbagai kontrak untuk menyediakan bensin bagi 9 stasiun pengisian. Namun, 7-Eleven enggan mengungkap harga pembelian.
Vice President bidang merger dan akuisisi, Sean Duffy mengatakan, Seven & I Holdings Co di Jepang yang berbasis di Dallas mempertimbangkan sekitar 9 transaksi dengan jumlah 10 hingga 200 toko. Menurutnya, toko pengecer di Amerika Serikat bertambah 750 toko sejak 2007, dan akan berjumlah 800 di Florida setelah berakuisisi dengan Exxon.
“Ada kesempatan besar di industri saat ini dengan pendekatan agresif kami untuk merger dan akuisisi. Kami memiliki akses banyak modal dan nilai pinjaman yang amat sangat menguntungkan. Utang kami hampir nol,” kata Duffy.
Namun, Duffy menolak membeberkan nilai utang 7-Eleven dan target akuisisi potensial. Katanya, kekurangan kredit bagi perusahaan berukuran kecil dan medium menghambat usaha mereka untuk membayar utang dan memaksa mereka untuk menjual toko.
Sementara, Exxon, perusahaan minyak terbesar di AS, mulai melepas outlet retail domestik pada 2008 agar fokus pada bisnis profit tinggi.
Kata Duffy, 7-Eleven berencana mengeluarkan US$ 250 ribu hingga US$ 500 ribu di setiap toko untuk mengubah lokasi Exxon di Florida selama dua tahun ke depan. Nilai itu akan digunakan untuk membuat iklan dan display interior 7-Eleven yang dapat membawa keuntungan pemasaran perusahaan dan laju distribusi 610 toko di Florida. Juga menjaga penjualan bensin Mobil dan menawarkan pembeli menggunakan kartu kredit Exxon Mobil.
Juru Bicara 7-Eleven Margaret Chabris mengatakan dengan akuisisi di Florida, 7-Eleven akan beroperasi lewat bentuk franchise atau lisensi sekitar 8500 toko di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. 7-Eleven mengoperasikan sekitar 39.500 toko di 16 negara, menghasilkan pendapatan di dunia US$ 58,9 miliar pada 2009.
