kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor produk kayu Indonesia terus meningkat


Senin, 12 November 2018 / 16:31 WIB
Ekspor produk kayu Indonesia terus meningkat
ILUSTRASI. Tempat Pelelangan Kayu di Jawa Tengah


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor kayu Indonesia cemerlang terutama ke pasar Asia Timur. Produk kayu olahan berupa woodworking yang kencang diekspor terutama pada produk untuk komponen rumah dalam bentuk jadi dan semi-jadi.

Ke depan, peluang ekspor bakal diperkirakan makin tinggi seiring dengan semakin diakuinya sertifikasi legalitas kayu yang diterapkan oleh pemerintah.

Ketua Asosiasi Industri Kayu Gergajian dan Kayu Pertukangan Indonesia (ISWA) Soewarni menyampaikan bahwa pasar utama produk kayu Indonesia adalah China dan Jepang.

"Khusus Woodworking memang kuat ke Asia Timur, ekspor paling besar memang ke Jepang, China, Korea Selatan dan Taiwan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).

Pernyataan ini sesuai dengan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mendata sepuluh negara tujuan ekspor produk kayu Indonesia adalah China, Jepang, Amerika Serikat, Korea, India, Malaysia, Australia, Taiwan, Vietnam dan Inggris.

Per data KLHK terbitan hari ini, Senin (12/11) China mendominasi dengan nilai perdagangan sebesar US$ 2,76 miliar dan berat 3,99 juta ton. Kemudian diikuti oleh Jepang senilai US$ 1,31 miliar dan berat 1,5 juta ton dan AS senilai US$ 1,21 miliar dan berat 581.227 ton.

Kinerja ekspor kedua negara ini sudah hampir mendekati ekspor sepanjang tahun 2017 ke tujuan yang sama. Tahun 2017 lalu ekspor produk kayu ke China tercatat sebesar US$ 2,82 miliar sedangkan ke Jepang mencapai US$ 1,33 juta, sedangkan ekspor produk kayu ke AS tahun 2017 senilai US$ 1,13 juta.

Menurut Soewarni, produk woodworking yang memiliki kinerja ekspor yang kuat adalah peruntukan komponen rumah. Misalnya adalah untuk flooring alias kayu alas dan daun pintu. Ada produk yang diekspor dalam bentuk jadi, ada juga yang setengah jadi belum di furnish.

Pasar Asia Timur menurut Soewarni relatif terjaga karena memang memiliki hubungan dagang yang kuat.

Kondisi ini sedikit berbeda dengan ekspor kayu ke Uni Eropa yang baru-baru ini mulai meningkat berkat adanya Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) yang menghasilkan V-Legal atau Sertifikat Legalitas Kayu (SLK).

"Dulu memang sedikit ke Uni Eropa tapi dengan adanya harus punya sertifikat kita harapkan ekspor bisa naik dan sebenarnya sudah kelihatan. Sedangkan kalau ke AS, dari dulu memang sudah menerapkan sertifikasi itu," kata Soewarni. Sayangnya, ia tidak memiliki data realisasi ekspor namun optimistis tahun ini bakal meningkat lebih baik.

Terkait pasar Asia Timur, emiten dalam bidang kayu PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) juga memfokuskan penjualan mereka ke sana terutama pada Jepang yang menguasai 90% penjualan ekspor emiten, dan sisanya kepada India dan Eropa.

Pasar Jepang menurut manajemen TIRT sangat cair karena spesifikasi kayu yang mereka beli dari Indonesia sesuai dengan kebutuhan arsitektur bangunan yang berada di area rawan gempa.

Spesifikasi yang diminta oleh importir Jepang terutama adalah kayu yang dapat melengkung dan melintur di bawah tekanan dan bagus menyimpan, menahan resapan uap air sehingga tidak terjadi lapuk.

"Kualitas kayu terbaik tersebut didapatkan dari kayu Indonesia yang kami hasilkan," papar pihak manajemen melalui surat elektronik.

Hingga kuartal III 2018 ini, pendapatan emiten TIRT mengalami kenaikan 43,26% menjadi Rp 792,2 miliar dari yoy Rp 552,97 miliar. Pendapatan emiten mayoritas disokong oleh penjualan kayu lapis senilai Rp 661,12 miliar, naik 50,53% dari yoy Rp 439,19 miliar.

Kemudian penjualan polyester senilai Rp 122,85 miliar naik 29,61% dari yoy Rp 94,78 miliar dan penjualan Blockboard senilai Rp 8,23 miliar turun drastis 56,69% dari yoy Rp 18,997 miliar. Asal tahu, 98% penjualan TIRT diperuntukkan ekspor dan sisanya untuk dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×