Sumber: Dailymail | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Striker bintang Manchester City, Erling Haaland, menyatakan keyakinannya bahwa klubnya akan memenangkan perselisihan hukum berkepanjangan dengan Premier League terkait dugaan pelanggaran keuangan.
Keyakinan ini ia ungkapkan setelah melakukan pembicaraan langsung dengan jajaran petinggi klub sebelum menandatangani kontrak baru berdurasi sepuluh tahun.
Kasus Hukum 115 Tuduhan Pelanggaran Finansial
Manchester City saat ini masih menunggu putusan atas sidang yang digelar pada musim gugur tahun lalu terkait 115 tuduhan pelanggaran keuangan. Premier League menuduh City gagal memberikan laporan keuangan yang akurat selama sembilan musim, termasuk rincian gaji pemain dan gaji mantan manajer Roberto Mancini.
Kasus ini awalnya diharapkan rampung sebelum akhir musim lalu, namun prosesnya berlarut-larut hingga musim panas ini. Sejak dijatuhi dakwaan pada Februari 2023, perkara ini berpotensi melewati tiga musim berbeda, dengan sanksi yang mungkin dijatuhkan mulai dari degradasi hingga denda finansial.
Baca Juga: Viktor Gyokeres Pecahkan Rekor Penjualan Jersey Arsenal, Situs The Gunners Down!
Manchester City membantah semua tuduhan. Haaland mengaku mendapat jaminan langsung dari manajemen klub sebelum memperpanjang kontrak pada Januari lalu.
“Saya berbicara dengan para petinggi klub, dan pada akhirnya saya mempercayai mereka,” kata Haaland kepada TIME Magazine.
“Ini situasi yang sulit bagi saya untuk berkomentar karena saya tidak terlibat langsung. Tapi saya pikir klub tahu apa yang mereka lakukan, dan mereka akan menyelesaikannya,” tambahnya.
CEO Premier League, Richard Masters, meminta maaf atas minimnya informasi terbaru. Ia menegaskan proses hukum bersifat rahasia dan tidak bisa memberikan keterangan soal waktu atau perkembangan kasus.
“Aturannya jelas, ini proses yang bersifat rahasia. Saya tidak bisa memberi detail lebih jauh,” ujarnya.
City Tetap Ekspansif di Tengah Kasus Hukum
Meski kasus hukum masih bergulir, Manchester City tetap aktif di bursa transfer. Sejak sidang berakhir akhir tahun lalu, City menggelontorkan lebih dari £300 juta (sekitar Rp6,54 triliun) untuk merekrut pemain baru. Mereka juga tengah membangun tribun baru senilai £300 juta dan memperpanjang kontrak sponsor dengan Puma selama 10 tahun senilai sekitar £1 miliar.
Haaland sendiri menandatangani kontrak baru dengan gaji lebih dari £400.000 per pekan (sekitar Rp8,72 miliar), yang dinilainya sebagai langkah wajar.
“Ini terasa normal bagi saya. Mereka percaya penuh pada saya. Saya juga merasa nyaman di sini,” ujarnya.
Mengakui Kesalahan di Final Piala FA
Haaland juga menyinggung momen penyesalan di final Piala FA melawan Crystal Palace, ketika ia memilih memberikan tendangan penalti kepada Omar Marmoush yang akhirnya gagal mencetak gol.
Baca Juga: Arsenal Incar Eberechi Eze, Goda dengan Nomor Punggung 10 Legendaris
“Saya tidak seharusnya memberikannya kepada pemain baru. Itu sepenuhnya kesalahan saya,” kata Haaland.
Meski demikian, pemain berusia 25 tahun itu menegaskan tidak ingin terus terjebak memikirkan musim lalu.
Kesempatan yang Terlewat untuk Manchester United
Mantan pelatih Haaland di Molde, Ole Gunnar Solskjaer, mengungkapkan bahwa Manchester United pernah memiliki kesempatan untuk merekrut Haaland saat masih di Red Bull Salzburg hanya dengan €20 juta (sekitar Rp375 miliar). Namun, klub memilih untuk tidak mengeksekusi klausul tersebut hingga akhirnya Borussia Dortmund, Juventus, dan klub lain ikut bersaing.
“Itu akan menjadi harga yang sangat murah. Tapi klub memutuskan tidak melakukannya,” kata Solskjaer.
Kini, Haaland telah mencetak 124 gol dalam 146 pertandingan untuk Manchester City, dan meski musim lalu dinilai kurang memuaskan, ia optimistis menghadapi tantangan di musim baru.