Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Exxon Mobil berencana melakukan penjualan properti gas serpih yang membentang di 27.000 hektar di lembah Appalachian Ohio. Adapun, perusahaan menyebutkan ini merupakan bagian dari divestasi aset di AS yang sedang berlangsung.
Mengutip Reuters (12/1), produsen minyak utama AS ini memasarkan 61 sumur yang tahun lalu menghasilkan sekitar 81 juta kaki kubik setara hari (mmcfd) gas alam. Penjualan tersebut termasuk 274 sumur lain yang dioperasikan oleh perusahaan lain.
Sementara itu, nilai penjualan aset tersebut diperkirakan bisa mencapai US$ 200 juta berdasarkan harga gas alam saat ini dan produksi yang ada dari sumur.
Baca Juga: ExxonMobil Genjot Investasi US$ 170 Juta di Blok Cepu
"Exxon Mobil memberikan informasi kepada pihak ketiga yang mungkin berkepentingan dengan aset tersebut, tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai dan tidak ada pembeli yang diidentifikasi," kata juru bicara Sarah Nordin.
Properti di Ohio menghasilkan sekitar 250 mmcfd gas pada tahun 2017 dan merupakan salah satu aset yang dipasarkan Exxon karena berfokus pada pengembangan di Guyana, lepas pantai Brasil, dan ladang serpih Permian Basin Texas.
Baca Juga: Irak Mempertimbangkan Pinangan Halliburton di Ladang Minyak West Qurna 1
Harga gas alam berjangka AS menetap di US$4,219 pada hari Selasa (11/1) , naik lebih dari 80% sejak akhir tahun 2020.
Perusahaan tiga tahun lalu menetapkan tujuan untuk mengumpulkan US$15 miliar dari penjualan aset, dan tahun lalu mempercepat upaya pemasarannya karena harga energi pulih dari pandemi.