Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. FIFA akan segera memulai negosiasi dengan para pemangku kepentingan olahraga terkait sistem transfer pemain setelah Uni Eropa memutuskan bahwa beberapa aspek dari peraturan tersebut tidak sah.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin, FIFA mengumumkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, mereka akan secara resmi mengundang pemangku kepentingan untuk memberikan pandangan dan mengusulkan gagasan terkait Pasal 17 Regulasi Status dan Transfer Pemain (RSTP), dengan tujuan untuk menyatukan proposal dan mengidentifikasi langkah terbaik ke depan.
Latar Belakang Pasal 17 RSTP
Berdasarkan peraturan RSTP, pemain yang memutuskan kontrak sebelum waktunya "tanpa alasan yang sah" diwajibkan untuk membayar kompensasi kepada klub. Jika pemain tersebut bergabung dengan klub baru, maka klub baru tersebut akan bertanggung jawab bersama untuk membayar kompensasi tersebut.
Baca Juga: Everton, Brighton, Arsenal: Klub Liga Primer dengan Pinjaman Pemegang Saham Terbesar
Namun, pada 4 Oktober 2024, Pengadilan Kehakiman Uni Eropa (CJEU), dalam kasus terkait mantan pemain Prancis Lassana Diarra, memutuskan bahwa ketentuan ini melanggar hukum.
Keputusan ini mengindikasikan bahwa aturan tersebut menghambat kebebasan bergerak bagi pesepak bola profesional yang ingin mengembangkan kariernya dengan bergabung ke klub baru. Oleh karena itu, putusan tersebut memaksa FIFA untuk mempertimbangkan perubahan regulasi transfer pemainnya.
Dampak Putusan Uni Eropa dan Respons FIFA
FIFA telah mengakui bahwa beberapa aturan akan diperbaiki. Emilio Garcia Silvero, Kepala Bagian Hukum dan Kepatuhan FIFA, menyatakan bahwa FIFA menyambut baik peluang untuk mengembangkan kerangka regulasi lebih lanjut, sambil mempertimbangkan masukan dari semua pihak yang relevan dan terdampak.
Namun, sementara tim hukum Diarra memperkirakan bahwa sistem transfer secara keseluruhan akan berubah sebagai akibat dari putusan tersebut, FIFA menegaskan bahwa hanya sebagian dari regulasi yang akan terpengaruh.
"Sistem transfer internasional terdiri dari banyak elemen," jelas Garcia Silvero.
"Misalnya, aturan terkait periode pendaftaran, transfer dan pendaftaran pemain, penerapan sanksi olahraga dalam beberapa kasus, kompensasi pelatihan dan mekanisme solidaritas untuk memberi penghargaan kepada klub-klub pelatihan, transfer internasional pemain di bawah umur, sistem penyelesaian sengketa untuk melindungi pemain dan klub di seluruh dunia, serta perlindungan bagi pemain wanita, pelatih, tim nasional, dan banyak lagi," tambahnya.
Baca Juga: Lazio dan Atletico Didenda karena Perilaku Rasis Fans
Elemen-Elemen yang Tidak Terpengaruh oleh Putusan Diarra
FIFA menjelaskan bahwa sebagian besar elemen vital dari sistem transfer tidak akan terpengaruh oleh putusan Diarra. Beberapa elemen ini mencakup:
- Aturan terkait pendaftaran pemain: Ketentuan tentang kapan dan bagaimana pemain dapat didaftarkan di klub baru.
- Sanksi olahraga: Sanksi yang diterapkan terhadap pelanggaran tertentu dalam proses transfer.
- Kompensasi pelatihan dan mekanisme solidaritas: Sistem yang memastikan klub pelatihan mendapatkan kompensasi atas kontribusi mereka dalam mengembangkan pemain.
- Transfer pemain di bawah umur: Regulasi ketat yang melindungi pemain di bawah umur dalam konteks transfer internasional.
- Sistem penyelesaian sengketa: Sistem yang melindungi hak-hak pemain dan klub ketika terjadi pelanggaran kontrak.
Meskipun putusan ini membawa perubahan pada beberapa aspek penting dari sistem transfer, FIFA memastikan bahwa banyak komponen utama akan tetap tidak berubah.