kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Foxconn kembali melanggar aturan tenaga kerja


Jumat, 11 Oktober 2013 / 17:36 WIB
Foxconn kembali melanggar aturan tenaga kerja
ILUSTRASI. Beli pulsa dan bayar tagihan di Tokopedia dan dapatkan cashback Rp400.000.


Sumber: BBC |

BEIJING. Entah mengejutkan atau tidak, Foxconn, produsen elektronik kontrak terbesar di dunia akhirnya mengakui melakukan pelanggaran kebijakan perusahaan di sebuah unit di China.

Pelanggaran tersebut terkait dengan mempekerjakan secara magang sejumlah pelajar dalam sistem kerja bergilir (shift).

Foxconn sengaja mengumumkan kesalahan ini agar pabrik mereka patuh secara penuh dengan kebijakan perusahaan.

"Ada beberapa kasus di mana kebijakan yang berkaitan dengan lembur dan bekerja pada shift malam tidak ditegakkan," kata Foxconn itu dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan, yang membuat produk untuk beberapa merek terbesar di dunia ini, menyita perhatian dunia atas praktik kerja mereka yang diduga melanggar hukum.

Sebelumnya, Foxconn mengaku mereka mempekerjakan karyawan magang di bawah umur di unit pabrik yang sama tahun lalu.

Sering melanggar

Perusahaan manufaktur raksasa ini dimiliki oleh Hon Hai Precision di Taiwan dan mempekerjakan sekitar 800.000 pekerja di seluruh dunia.

Foxconn, memproduksi sebagian besar produk raksasa teknologi besar di seluruh dunia, termasuk Apple, Sony, Microsoft, HP, dan Nokia.

Perusahaan ini pertama kali disorot atas dugaan praktik perburuhan ketika 13 karyawan mereka bunuh diri di pabrik Cina pada tahun 2010.

Insiden ini menimbulkan kekhawatiran atas kondisi kerja di unit China dan memicu buruh melakukan beberapa protes.

Foxconn merespon hal tersebut dengan menaikkan upah, memperpendek jam kerja dan mempekerjakan konselor di situs.

Pada tahun 2010, Foxconn juga menghentikan sementara unitnya di India setelah 250 pekerja jatuh sakit.

Dan pada Mei 2011, dua orang tewas setelah ledakan di sebuah pabrik perusahaan di Chengdu.

Baru-baru ini, Foxconn menegaskan kembali rencana perusahaannya untuk membangun pabrik telepon seluler di Indonesia mulai tahun depan.

Foxconn sejak 2012 lalu sudah mengumumkan minatnya untuk beroperasi di Indonesia, tetapi tertunda setelah pembicaraan dengan pemerintah dan pencarian mitra lokal.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×