kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FTSE catat penurunan sepekan terburuk sejak Mei


Sabtu, 17 November 2012 / 14:56 WIB
FTSE catat penurunan sepekan terburuk sejak Mei
ILUSTRASI. Harga mobil bekas murah Hyundai Accent bisa jadi sedan pilihan akhir Agustus 2021


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can


LONDON. Bursa Inggris mencatatkan pelemahan terburuk sepekan dalam enam bulan terakhir. Pelemahan ini akibat kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan ekonomi global.

Pada penutupan transaksi akhir pekan (16/11), indeks FTSE lungsur 1,3% ke level 5.605,59. Bila dihitung dalam sepekan, bursa London ini telah melorot 2,8%. Ini merupakan angka penurunan terbesar sejak Mei lalu.

Analis menjelaskan, penurunan ini terjadi karena kekhawatiran pembicaraan masalah defisit anggaran di Amerika Serikat. Investor meragukan, pertarungan politik dalam negeri Amerika Serikat tentang fiscal cliff. Asal tahu saja, Amerika Serikat merupakan pasar ekspor utama Inggris.

Data produksi industri Amerika yang dirilis Jumat lalu juga mengejutkan. Produksi Amerika Serikat pada Oktober lalu secara tak terduga menurun yang artinya menunjukkan perekonomian negeri tersebut belum sepenuhnya pulih.

Investor juga khawatir dengan perekonomian Eropa yang memasuki jurang resesi. Investor memproyeksikan perusahaan akan memangkas keuntungan dan target kinerja pada beberapa bulan mendatang.  "Ada risiko penurunan proyeksi tahunan...sehingga saya ingin mengingatkan kembali beban di saham," kata Analis Shore Capital, Gerard Lane.

Catatan saja, berdasarkan data Thomson Reuters, kinerja sekitar 39% perusahaan Inggris meleset dari target. Bandingkan dengan kinerja perusahaan Amerika Serikat. Hanya 30% yang meleset dari target.

Secara teknikal, penurunan indeks FTSE telah berada di level support September sebesar 5.634.88. Kali ini, indeks FTSE akan menguji level support di 5.498.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×