kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara - gara pandemi Covid-19, saham Netflix anjlok 11%


Rabu, 21 April 2021 / 17:11 WIB
Gara - gara pandemi Covid-19, saham Netflix anjlok 11%
ILUSTRASI. Netflix. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pandemi telah melibas banyak bisnis di hampir seluruh sektor. Begitu juga yang terjadi pada saham layanan streaming terbesar di dunia, Netflix Inc yang turun hingga 11% pada hari Selasa. 

Dilansir dari Reuters, Rabu (21/4), saham Netflix tenggelam 11% dalam perdagangan menjadi US$ 489,28 sehingga nilai kapitalisasi pasar turun US$ 25 miliar. Saham Netflix telah meningkat 27% selama 12 bulan terakhir dibandingkan dengan peningkatan 63% pada Indeks Komposit Nasdaq.

Hal ini dibarengi penurunan jumlah pelanggan baru di Amerika Serikat (AS) yang mencapai 8,5% selama kuartal pertama. Nilai tersebut turun 16,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. 

Sekitar 3,98 juta orang mendaftar layanan Netflix pada periode Januari hingga Maret, atau berada di bawah proyeksi rata-rata analis sebanyak 6,25 juta yang disurvei oleh Refinitiv. 

Neflix merasa tidak yakin apakah peta persaingan berubah secara material pada kuartal tersebut sehingga mempengaruhi penurunan jumlah pelanggan baru. Diperkirakan penurunan tersebut terjadi di semua wilayah layanan Netflix.

Baca Juga: Saham Netflix merosot seiring pelonggaran pembatasan sosial

Walaupun begitu, perusahaan memperkirakan jumlah pelanggan baru akan meningkat pada paruh kedua 2021 ketika Netflix merilis acara TV baru yaitu You, Money Heist dan The Witcher, film aksi Red Notice dan lainnya. 

Perusahaan yang berkantor pusat di California ini memperkirakan hanya akan menambah 1 juta pelanggan streaming baru di kuartal kedua. Namun analis memperkirakan jumlah pelanggan baru hampir mencapai 4,8 juta.

Setahun lalu, Netflix mencatatkan rekor 15,8 juta pelanggan baru karena pandemi telah memaksa orang di seluruh dunia untuk tinggal di rumah. Sayangnya, pandemi justru menghambat pembuatan film dan drama baru. 

"Dinamika ini juga berkontribusi pada daftar konten yang lebih ringan di paruh pertama 2021. Oleh karenanya, kami yakin pertumbuhan jumlah pelanggan menjadi lebih lambat," kata Neflix. 

Analis memproyeksikan orang-orang akan mengurangi waktu untuk menonton layanan streaming seiring meluasnya program vaksinasi. Alhasil, akan lebih banyak lagi orang berani untuk keluar rumah. 

Guna meningkatkan pemasukan, Netflix menaikkan tarif bulanan di Inggris, Jerman, Argentina, dan Jepang selama kuartal tersebut. Pada periode itu, pelanggan baru di Eropa sebanyak 1,8 juta, Asia 1,36 juta dan Amerika Latin 360.000. 

Untungnya, pendapatan perusahaan naik menjadi US$ 7,16 miliar dari US$ 5,77 miliar selama kuartal tersebut, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar US$ 7,13 miliar. Laba bersih juga naik menjadi US$ 1,71 miliar, atau setara US$ 3,75 per saham. 

Selanjutnya: Wall Street turun di awal pekan, investor mencari sinyal pemulihan ekonomi




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×