Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan memberikan tahap pertama bantuan darurat sebesar 40 juta yuan (US$ 5,9 juta) ke Turki setelah gempa besar yang melanda wilayah selatan Turki.
Televisi milik pemerintah China CCTV seperti dikutip Reuters melaporkan, Selasa (7/2), Palang Merah China akan memberikan bantuan darurat masing-masing sebesar US$ 200.000 ke Turki dan Suriah.
Jumlah korban tewas akibat gempa Turki terus meningkat menjadi hampir 3.000 orang.
Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi. Gempa merubuhkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
Hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa sehari sebelumnya, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) dalam pernyataan terbarunya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Gempa Turki: Korban Tewas di Turki Hampir 3.000 Orang, di Suriah 1.444 Orang
Kepala AFAD Yunus Sezer mengatakan bahwa 2.921 orang tewas di Turki karena gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut. Gempa lain berkekuatan 5,6 melanda Turki tengah pada hari Selasa, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).
Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian korban selamat sepanjang malam. Suara seorang wanita terdengar meminta bantuan di bawah tumpukan puing di provinsi selatan Hatay. Di dekatnya, tubuh seorang anak kecil terbaring tak bernyawa.
Gempa yang diikuti oleh serangkaian gempa susulan itu merupakan yang terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak gempa di Atlantik Selatan yang terpencil pada Agustus 2021.
Itu adalah gempa paling mematikan di Turki sejak gempa dengan kekuatan yang sama pada tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang. Hampir 16.000 dilaporkan terluka dalam gempa hari Senin.
Setidaknya 1.444 orang tewas di Suriah dan sekitar 3.500 terluka, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak.
Baca Juga: Pemerintah Turki Umumkan Hari Berkabung Selama 7 Hari Pasca Gempa