Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - DETROIT. General Motors Co (GM) telah membeli saham SoftBank Vision Fund 1 di perusahaan rintisan self-driving Cruise LLC senilai US$ 2,1 miliar, mengakhiri keterlibatan perusahaan investasi Jepang dalam bisnis tersebut dan memberikan kepemilikan 80% kepada pembuat mobil Detroit.
GM juga mengatakan pihaknya akan menginvestasikan US$ 1,35 miliar lagi di Cruise, yang merupakan jumlah yang dijanjikan SoftBank untuk diinvestasikan dalam startup setelah perusahaan menyebarkan kendaraan dalam bisnis ride-sharing.
Kesepakatan itu mengkonsolidasikan kepemilikan dan kendali GM atas Cruise, dan membalikkan permainan diversifikasi modal oleh mantan Chief Executive Officer Cruise Dan Ammann.
CEO GM Mary Barra dan pendiri Cruise Kyle Vogt, yang menggantikan Ammann sebagai CEO, mengatakan IPO tidak akan dilakukan saat ini dan kemungkinan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kenapa tidak go public saja? Ini adalah gangguan besar, terutama saat ini. Cruise baru saja meluncurkan layanan perjalanan tanpa pengemudi di SF, dan kami ingin 100% energi kami terfokus pada peningkatan dan kepuasan pelanggan kami.” kata Vogt dikutip dari Reuters, Minggu (19/3).
Baca Juga: Ambil Alih Saham Softbank, GM Menambah Investasi di Cruise
Untuk SoftBank, penjualan menandai pengembalian yang bagus atas investasi hampir empat tahun. Dana tersebut awalnya berkomitmen US$ 2,25 miliar untuk 11% saham di Cruise pada Mei 2018, dengan US$ 900 juta pertama datang sekaligus dan dana US$ 1,35 miliar dibayarkan setelah kendaraan siap untuk komersialisasi. SoftBank menyumbang sekitar US$ 300 juta dalam pendanaan tambahan selanjutnya.
Sekadar informasi, GM Cruise memiliki mitra luar lainnya yang masih memiliki gabungan 20%. Mereka termasuk Honda Motor Co., yang membantu GM mengembangkan kendaraan otonom Cruise Origin, Microsoft Corp., Walmart Inc. dan T. Rowe Price Group Inc.
Sebagai pengganti IPO, GM juga membuat rencana untuk memungkinkan karyawan Cruise untuk menguangkan saham mereka di perusahaan sebagai alternatif untuk menunggu IPO.
Pembuat mobil meluncurkan apa yang disebutnya Program Peluang Likuiditas Berulang, yang akan membayar karyawan yang ada untuk saham tidak terdaftar yang ingin mereka jual pada berbagai waktu sepanjang tahun.
