kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GM Minta Bantuan Pemerintah Thailand


Kamis, 05 Februari 2009 / 16:31 WIB


Sumber: AP, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANGKOK. General Motors Inc seperti tak pernah kehabisan akal untuk mencari pinjaman baru. Kini, produsen mobil terbesar dunia itu mulai mencari bantuan ke Pemerintah Thailand. Langkah ini dilakukan agar bisnis otomotif di negara yang terletak di Asia Tenggara itu bisa terus berjalan.

GM meminta kepada Kementerian Perindustrian dan perbankan lokal Thailand untuk membantu mendanai produksi di pabrik truck pickup dan menanamkan investasi sebesar US$ 455 juta untuk pembangunan pabrik mesin diesel di Rayong. Asal tahu saja, produksi terbesar dan pusat ekspor Asia untuk produk truck berada di Thailand.

“Seiring dengan terjadinya krisis finansial yang berdampak pada kinerja seluruh pabrik otomotif di hampir seluruh negara, banyak proyek kami yang terhambat, salah satunya pabrik mesin diesel kami di Rayong,” jelas Steve Carlisle, President GM Asia Tenggara.

Dia juga bilang, itu sebabnya GM mencari solusi alternatif pendanaan lain sehingga dapat melanjutkan proyek yang tertunda tadi.

GM memang telah mengumumkan rencana kerja yang cukup ambisius pada Agustus lalu. Yakni dengan membangun pabrik mesin diesel senilai US$ 455 juta di Thailand dan memperbaiki sejumlah pabrik perakitan yang sudah berdiri.

Pabrik baru tersebut ditargetkan akan mampu berproduksi mulai 2010 mendatang dengan kapasitas produksi lebih dari 100.000 unit.

Sejumlah media di Thailand juga merilis berita terkait hal ini. Salah satunya adalah Krungthep Turakij yang melaporkan GM tengah mencari tambahan dana dari Pemerintah Thailand dan perbankan lokal senilai 5 miliar baht atau US$ 143 juta. Hanya saja, tidak disebutkan dari mana sumber berita itu berasal.

Namun, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Juru Bicara GM Sasinan Allmand menolak berkomentar.





TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×