Reporter: Dyah Megasari, BBC |
NEW YORK. Google terus menancapkan akar investasinya ke berbagai negara. Yang teranyar, perusahaan yang identik dengan mesin pencarian dunia maya itu memutuskan Cile menjadi pusat data pertama mereka di Amerika Latin.
Penempatan server Google pertama di Amerika Selatan itu diperkirakan menelan biaya US$150 juta. Di negara berkembang tersebu, akan mempekerjakan lebih dari 20 orang, demikian isi pernyataan Google.
Cile menjadi pilihan Larry Page karena negara itu dianggap memiliki infrastruktur yang kuat dan punya tenaga kerja yang terampil.
Cile selama ini dikenal sebagai negara yang terus berupaya untuk menjadi pusat teknologi, dengan sejumlah proyek inisiatif seperti program Start-Up Cile yang telah menarik banyak pengusaha dari seluruh dunia.
Penempatan pusat komunikasi data di Cile akan membuat produk Google diklaim memiliki akses yang lebih cepat dan terpercaya bagi populasi lokal.
"Cile menumbuhkan suasana inovasi, dan dalam beberapa tahun terakhir. Tempat tersebut juga berhasil mengembangkan kebijakan dan program yang mendorong pertumbuhan internet," kata Google.
"Sama seperti semua fasilitas kami di seluruh dunia, kami memilih Quilicura, Cile, melalui proses seleksi menyeluruh dan ketat, dengan sejumlah alasan teknis dan pertimbangan lainnya termasuk lokasi, infrastruktur, tenaga kerja, peraturan bisnis yang beralasan dan biaya," beber Google.
Sebelumnya, Google telah memiliki pusat data di Amerika Serikat, Finlandia dan Belgia. Perusahaan pengembang Android ini juga berencana berekspansi serupa di Hong Kong, Singapura dan Taiwan pada tahun depan.
Pusat data di Cile sendiri dijadwalkan akan selesai dibangun pada akhir tahun 2013.