CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Grab Singapura sedang negosiasi mengincar sebagian bisnis Uber di Asia Tenggara


Jumat, 09 Maret 2018 / 08:00 WIB
Grab Singapura sedang negosiasi mengincar sebagian bisnis Uber di Asia Tenggara
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan pemanggil tumpangan terbesar di Asia Tenggara, Grab, sedang dalam negosiasi lanjutan untuk membeli sebagian saham Uber Technologies Inc di kawasan tersebut. Reuters mengutip seorang sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Uber yang telah menghimpun modal miliaran dolar untuk bersaing di Asia Tenggara terpaksa mengalami kerugian. Sebagian penyebabnya adalah insentif yang lumayan bagi pengemudi serta diskon untuk pengendara.

Di lain pihak, Grab memiliki posisi dominan di beberapa pasar Asia Tenggara yang dihuni sekitar 640 juta orang. "Grab jauh lebih besar di Asia Tenggara dan mereka mengerti pasar lokal jauh lebih baik," kata Xiaofeng Wang, analis di konsultan Forrester, seperti dikutip Reuters.

"Uber harus lebih fokus pada pasar di mana kinerjanya cukup baik dan memiliki lebih banyak keuntungan - seperti Eropa dan A.S.," kata Wang.

Jika jadi berlangsung, ini akan menjadi transaksi kali kedua Uber mundur dari pasar Asia. Kesepakatan ini akan serupa dengan yang terjadi di China pada tahun 2016. Waktu itu Didi Chuxing membeli bisnis Uber's China dan memberi isyarat sebagai imbalannya.

Sebagai bagian dari kesepakatan Asia Tenggara, Uber akan mendapatkan saham di Grab, kata sumber tersebut, yang menolak memberikan rincian keuangan.

Grab dan Uber menolak berkomentar mengenai kisah yang diperoleh Reuters tersebut. Sumber Reuters yang mengisahkan cerita ini juga menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan tersebut bersifat pribadi.

Sebelum ini CEO Uber Dara Khosrowshahi mengungkapkan tekad dalam sebuah kunjungan ke India bulan lalu. Meskipun Uber mungkin merugi di Asia Tenggara, perusahaan ini bakal terus melakukan investasi agresif di kawasan ini. 

Grab mengoperasikan layanan mobil pribadi, sepeda motor, taksi, dan carpooling di delapan negara dengan lebih dari 2,3 juta pengemudi. Grab juga telah berkembang menyediakan layanan pembayaran digital.

Perusahaan yang memiliki perkiraan valuasi sekitar US$ 6 miliar ini telah memikat China Investment Corp, perusahaan modal ventura GGV Capital, dan Vertex Ventures, anak perusahaan investor negara Singapura Temasek Holdings, sebagai pemodalnya.



TERBARU

[X]
×