Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasar mata uang kripto makin menghijau pada Rabu (12/1) malam. Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya terus mendaki, terdorong pernyataan ketua The Fed.
Pemulihan pasar kripto terjadi setelah pasar saham di AS menghentikan penurunan lima hari berturut menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Rabu (12/1) waktu Amerika.
Mengacu data CoinMarketCap, harga Bitcoin pada Rabu (12/1) pukul 21.10 WIB ada di US$ 43.759,43, naik 4,74% dalam 24 jam terakhir, level yang tak pernah terlihat sejak 7 Januari lalu.
Di saat yang sama, harga Ethereum melonjak 7% ke posisi US$ 3.340,02, Polkadot melesat 9,13% menjadi US$ 26,68, dan Shiba Inu melompat 6,92% jadi US$ 0,0000292.
Sementara Fantom dan The Sandbox memimpin kenaikan, dengan masing-masing melejit 17,37% ke posisi US$ 2,82 dan 15% menjadi US$ 5,12.
Baca Juga: Mendarat di Meksiko, Harga Harga Shiba Inu Terbang
Bloomberg melaporkan seperti CoinDesk lansir, pasar saham naik setelah Jerome Powell, Ketua Federal Reserve (The Fed), meyakinkan investor, bank sentral AS akan memerangi inflasi yang tinggi saat ini.
Pernyataan Powell itu menandakan, The Fed bisa mengurangi neraca tahun ini.
CPI naik solid pada Desember 2021 dengan kenaikan inflasi tahunan terbesar dalam hampir 40 tahun terakhir. Rilis data ini bisa meningkatkan ekspektasi The Fed mulai menaikkan suku bunga pada awal Maret 2022 nanti.
Sesuai proyeksi sejumlah ekonomi, CPI AS meningkat 0,5% bulan lalu, setelah naik 0,8% pada November 2021, data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan pada Rabu (12/1).
Dalam dua bulan terakhir, harga Bitcoin mengalami volatilitas tinggi setelah rilis data CPI.
Sementara beberapa pedagang dan investor kripto melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi, yang lain menganggapnya sebagai aset berisiko seperti saham, yang bereaksi terhadap kebijakan moneter ketat akibat inflasi tinggi.