Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan momentum kenaikan pada Senin pagi, waktu perdagangan Eropa. Harga mata uang kripto terbesar ini sempat menyentuh titik tertinggi US$69.227 sebelum terkoreksi tipis menjadi US$68.270, turun 0,2% dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinGecko.
Di sisi lain, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan positif, diperdagangkan pada level US$2.713, naik 2,5% pada periode yang sama.
Mengutip decrypt.co, para ahli mengaitkan sentimen pasar yang bullish ini dengan pemilu presiden AS yang semakin dekat, di mana Bitcoin terus mendekati level kritis US$70.000.
Faktor Penggerak Pasar: Dukungan Kripto dan Pemilu
Menurut Avinash Shekhar, Co-founder dan CEO Pi42, Bitcoin saat ini mendekati level resistensi penting di US$70.000 yang didorong oleh berbagai faktor. Ini termasuk dukungan Kamala Harris terhadap kripto dan peluang kuat Donald Trump untuk terpilih kembali.
Baca Juga: Bitcoin Mendapat Sinyal Bullish saat Harga Mendekati US$ 70.000
Dalam wawancaranya dengan Decrypt, Shekhar menyatakan bahwa beberapa faktor lain seperti suku bunga rendah dan berkurangnya ketakutan terhadap konflik global juga berkontribusi pada kenaikan harga Bitcoin.
"Bitcoin saat ini diperdagangkan di US$68.700, didorong oleh dukungan Kamala Harris terhadap kripto, peluang Trump yang mencapai 60% untuk terpilih kembali, suku bunga rendah, dan berkurangnya ketakutan akan Perang Dunia III," ujar Shekhar.
Ia menambahkan bahwa para bulls menargetkan US$72.000 dalam waktu dekat, sementara para bears berusaha mempertahankan agar harga tidak jatuh di bawah US$66.500.
Lonjakan Minat Derivatif Bitcoin
Menariknya, open interest (OI) Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi, mencerminkan peningkatan partisipasi dan minat dari para pedagang derivatif kripto. Total OI mencapai US$40,57 miliar, dengan 593 ribu BTC terkunci dalam kontrak terbuka, menurut data dari CoinGlass.
Aktivitas pasar yang tinggi ini menunjukkan bahwa pedagang kripto semakin antusias menyambut pergerakan harga menjelang pemilu.
Baca Juga: Kebangkitan Bitcoin: Harapan Baru atau Ancaman?
Kenaikan minat ini juga didorong oleh kemungkinan Trump yang memimpin dengan 61,4% peluang untuk terpilih kembali, dibandingkan Kamala Harris yang memiliki 38,6% di platform taruhan Polymarket. Potensi terpilihnya kembali Trump dianggap positif oleh para pelaku pasar karena kebijakan pro-kripto yang diusung oleh administrasinya sebelumnya.
Dukungan Trump dan Harris Dorong Optimisme Pasar
Dalam laporan yang dibagikan kepada Decrypt, firma Bernstein menyatakan bahwa peluang meningkatnya Trump dipandang bullish bagi Bitcoin, dengan pelaku pasar yang semakin condong ke pendekatan risk-on.
"Bitcoin sedang mencoba menembus resistensi US$70K (sekali lagi) dan seperti pasar risk-on lainnya, interpretasi meningkatnya peluang Trump dianggap bullish untuk kripto," ujar para analis Bernstein.
Selain itu, kebijakan Kamala Harris yang jelas mendukung cryptocurrency juga berkontribusi terhadap sentimen bullish secara keseluruhan, mengurangi ketakutan akan regulasi negatif terlepas dari siapa yang akan menang dalam pemilu.
Baca Juga: Bitcoin Dekati US$ 70.000, Ditopang Arus Masuk ETF dan Optimisme Regulasi AS
Sentimen Ritel dan Pertumbuhan Platform Perdagangan
Sentimen ritel juga bergeser ke arah risk-on, sejalan dengan meningkatnya minat terhadap kripto. Platform perdagangan Robinhood (HOOD) melaporkan pertumbuhan 10% dalam jumlah pedagang aktif dari kuartal ke kuartal, dengan pendapatan perdagangan kripto naik 160% dari tahun ke tahun.
Ini mencerminkan pandangan positif pasar yang lebih luas, yang memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih lanjut, sehingga aset berisiko seperti Bitcoin menjadi lebih menarik.
