Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak ditutup melemah walau berhasil pulih dari kerugian sebelumnya setelah Amerika Serikat (AS) dan Iran sama-sama membantah laporan bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan nuklir.
Harga minyak mentah acuan sempat lebih dari US$ 3 di tengah laporan bahwa AS akan memberikan keringanan sanksi kepada Iran untuk mengekspor minyak dengan imbalan Teheran mengurangi pengayaan uranium.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut laporan itu "salah dan menyesatkan".
Kamis (8/6), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2023 ditutup turun 99 sen atau 1,3% ke US$ 75,96 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Juli 2023 turun US$ 1,24 atau 1,7% ke US$ 71,29 per barel.
Baca Juga: ICP Mei 2023 Ditetapkan Sebesar US$ 70,12 Per Barel
"Jika tidak ada kesepakatan Iran maka kami kembali ke tempat kami sebelumnya, lebih fokus pada permintaan bahan bakar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.
Harga minyak lebih rendah sebelumnya setelah AS melaporkan kenaikan persediaan bensin yang lebih besar dari perkiraan pada hari Rabu. Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar AS, dengan puncak musim mengemudi musim panas sedang berlangsung.
Kekhawatiran permintaan melebihi prospek pasokan yang lebih ketat setelah Arab Saudi berjanji pada pertemuan OPEC+ akhir pekan untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari pada Juli.
Pemotongan sepihak itu merupakan tambahan dari kesepakatan grup yang lebih luas untuk memperpanjang pembatasan pasokan yang ada hingga 2024.
Harga minyak bisa terangkat jika Federal Reserve AS melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 13-14 Juni, kata Tamas Varga dari broker PVM. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tidak ada kenaikan pada pertemuan tersebut.
Dolar AS sedikit melemah pada hari Kamis, membuat minyak lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.