kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah kembali turun menjadi US$ 49,12 per barel


Selasa, 18 Desember 2018 / 13:12 WIB
Harga minyak mentah kembali turun menjadi US$ 49,12 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2019 berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (18/12) pukul 12.25 WIB berada di level US$ 49,12 per barel. Harga ini mulai merosot sejak kemarin (17/12) sebesar US$ 1,32 atau di level US$ 49,88 per barel di New York Mercantile Exchange.

"Ini yang terlemah sepanjang tahun ini bahkan selama lima belas bulan kebelakang," kata Analis, PT Morex Investindo Futures, Putu Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (18/12).

Menurutnya saat ini harga minyak global dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan minyak mentah karena pertumbuhan ekonomi global turun. Makanya, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memangkas produksi untuk saat ini.

OPEC memangkasan produksi minyak mentah sebanyak 1 juta barel. Sejak 2016, OPEC dan negara aliansinya seperti Rusia telah menahan produksi untuk mengerek harga minyak mentah dunia.

Tahun 2019 diprediksi pelambatan ekonomi global masih menjadi sentimen harga minyak mentah. Sebagai importir minyak mentah OPEC, Amerika Serikat (AS), dan Rusia akan kembali menurunkan produknyanya. "Sebaliknya kita lihat tahun depan kalau ekonomi global membaik maka produksi minyak mentah pun naik," kata Putu (18/12).

Putu menegasakan pada dasarnya harga minyak mentah dipengaruhi oleh kepentingan importir. Dalam hal ini OPEC tentunya lebih menginginkan harga minyak mintah untuk naik, sebab ini akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi negara-negara yang bergabung di dalamnya.

Sementara itu, AS menginginkan harga minyak mentah turun untuk menopang stabilitas ekonomi negaranya. Sebab mengingat sentimen perang dagang antara AS dan China diprediksi masih berlansung hingga tahun depan.

Bagi pelaku pasar dalam pasar bursa berjangka ia merekomendasikan untuk jual saham. Sampai akhir tahun ada peluang kembali menguat dari level yang sekarang. Ia memprediksi harga minyak mentah sampai akhir tahun ini akan berada di kisaran US$ 54 per barel - US$ 56 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×