kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak merosot lebih dari 1% akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi


Senin, 25 Februari 2019 / 19:56 WIB
Harga minyak merosot lebih dari 1% akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat, harga minyak pun kembali lunglai di perdagangan hari ini. Pelambatan ekonomi dan kurangnya jumlah pemangkasan produksi minyak jadi sebab turunnya harga minyak dunia.

Mengutip Bloomberg, pukul 19.55 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2019 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 56,38 per barel. Angka ini turun 1,52% dari harga penutupan akhir pekan lalu pada US$ 57,26 per barel.

Harga minyak brent untuk pengiriman April 2019 di ICE Futures pun merosot 1,30% ke level US$ 66,25 per barel daripada harga penutupan akhir pekan lalu pada US$ 67,12 per barel.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi menilai, pelemahan harga minyak didukung beberapa faktor seperti pelambatan ekonomi dunia, khususnya di beberapa negara maju seperti Eropa, China dan Australia. Dia bilang dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi maka permintaan minyak tentu juga akan rendah. Sehingga harga minyak harus terperosok pada perdagangan hari ini.

Kedua, faktor persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) yang kian bertambah di tengah pemangkasan produksi minyak OPEC dan Arab Saudi. "Kalau dilihat pemangkasan produksi minyak OPEC dan Arab Saudi belum menopang harga minyak. Karena produksi minyak di AS pekan kemarin capai 3,7 juta barel," ungkap Dini kepada KONTAN, Senin (25/2).

Hanya saja, Dini melihat bahwa ada potensi yang mengangkat harga minyak dunia. Yakni, berita pernyataan Presiden Trump yang menunda pemberlakuan kenaikan tarif impor barang-barang China pada 1 Maret 2019. "Bisa mengatasi kekhawatiran pasar dan menjadi outlook positif bagi perdagangan komoditas," tandasnya.

Dini memperkirakan, harga minyak WTI besok akan bergerak di rentang US$ 56 sampai US$ 58 per barel.

Secara teknikal, Dini mencatat harga minyak berada di atas garis moving average 50 dan 100, namun di bawah garis moving average 200. Kemudian indikator stochastic berada di level titik jenuh beli yaitu area 72,73, lalu indikator MACD bergerak naik ke area 1,296 dan RSI naik ke area 65,94. Dini pun merekomendasikan buy on rally.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×