kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,91   8,27   0.89%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Heineken beli Multi Bintang Rp 18,99 triliun


Selasa, 02 Juli 2013 / 09:50 WIB
Heineken beli Multi Bintang Rp 18,99 triliun


Reporter: Yuwono Triatmodjo, Sunarti Agustina, Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produsen bir asal Belanda, Heineken International BV, bertekad menjadi pemegang saham mayoritas  PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) lagi. Heineken akan membeli 75,10% saham produsen bir terbesar di Indonesia  merek Bir Bintang  itu dari tangan Asia Pacific Breweries Limited (APB).

Saat ini, APB memiliki  15.823.570 unit atau 75,10% saham Multi Bintang. Harga MLBI adalah Rp 1,2 juta per saham nilai saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Jika mengacu harga tersebut, Heineken setidaknya harus membayar Rp 18,99 triliun untuk memborong mayoritas saham Multi Bintang. Transaksi ini menjadi salah satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Multi Bintang yang digelar 16 Juli 2013.

Sejatinya, saat ini Heineken secara tidak langsung sudah mengempit 75,10% saham Multi Bintang. Sejak tahun lalu, Heineken menguasai 100% saham APB, dengan membeli saham APB milik Fraser & Neave (F&N) asal Singapura. Akuisisi APB  ini memang bernilai strategis lantaran memiliki 30 pengilangan dan 40 merek bir yang tersebar di 14 negara Asia,  termasuk merek Bir Bintang milik Multi Bintang.

Danny Chan, Sekretaris Perusahaan Multi Bintan, kepada ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, menjelaskan, aksi itu tidak akan mengubah pengendali saham MLBI. Itu sebabnya, dia menyatakan, Heineken tak perlu menggelar penawaran tender (tender offer) saham MLBI.

Mari kita lihat aturannya. Berdasarkan ketentuan umum Peraturan Bapepam-LK IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka huruf c, pengendali adalah pihak yang juga memiliki kuasa menentukan pengelolaan dan kebijakan perusahaan, baik langsung atau tak langsung.

Dalam kasus ini, Heineken adalah pemilik 100% saham APB dan secara tidak langsung mengendalikan MLBI. "Kalau tidak terjadi perubahan pengendali, tidak perlu tender offer," tutur Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, kemarin.

Belum jelas motif Heineken dari transaksi tersebut. Yang terlihat kentara, transaksi ini menandai kembalinya Heineken sebagai pemegang saham langsung Multi Bintang.

Sekadar catatan, dulu Heineken adalah pemegang 75,94% saham MLBI. Februari 2010, Heineken menjual 65,1% saham MLBI kepada APB.
Selain dari Heineken, APB juga membeli 3,4% saham MLBI dari Hollandsch Administratiekantoor. Nilai total pembelian 68,5% saham MLBI  itu Rp 2,33 triliun atau setara Rp 161.741 per saham. APB lantas menggelar tender offer hingga memiliki 75,1% saham MLBI sejak akhir 2010.         


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×