kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong bisa menjadi penghubung investasi China di Indonesia


Kamis, 26 April 2018 / 06:27 WIB
Hong Kong bisa menjadi penghubung investasi China di Indonesia
ILUSTRASI. Indonesia-Hong Kong Strategic Partnership


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Delegasi pengusaha dari Hong Kong-Shanghai membuka kesempatan kerja sama investasi dengan Indonesia, khususnya dalam program One Belt and One Road (OBOR) Initiative. Saat bertandang ke Indonesia, sejumlah pengusaha papan atas Asia Timur itu mengaku ketertarikan masuk ke sejumlah program ekonomi dan infrastruktur di Indonesia.

Co-Mission Leader Jonathan Choi yang juga Chairman Chinese Chamber of Commerce Hong Kong (CGCC) dan Chairman Sunwah Group menilai, para pengusaha Hong Kong terkesan dengan prospek pembangunan Indonesia ke depan. Apalagi, selain kebutuhan modal, pengusaha Hong Kong melihat permintaan yang tinggi pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Itu sebabnya, Jonathan menyatakan, delegasi pengusaha Hong Kong yang mengikuti misi bisnis terdiri dari sejumlah perwakilan dari berbagai penyedia layanan, mulai dari arsitektur, konstruksi, teknologi informasi, manajemen proyek dan operasi sampai hukum dan manajemen risiko. "Mereka siap mengkontribusikan keahlian mereka untuk proyek pembangunan yang sudah direncanakan," paparnya, Selasa (25/4).

Sebagai fasilitator, CGCC, menurutnya dapat memfasilitasi kesempatan investasi dua arah antara Indonesia dan China. Sebab, kedua negara telah memiliki hubungan bilateral yang erat dan kuat dengan nilai bisnis dan perdagangan yang tinggi.

"Sebagai mitra Indonesia, Hong Kong dapat berperan sebagai platform dalam menjalankan program One Belt and One Road Initiative dengan menyajikan bantuan dalam investasi, legal struktur dan hal lainnya," tambah Jonathan.

Berdasarkan data Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Indonesia adalah pasar ekspor terbesar ke-22 bagi Hong Kong tahun 2017. Nilainya mencapai US$ 2,9 miIiar, naik 7,2% dibandingkan tahun 2016. Komoditas ekspor utama Hong Kong adalah peralatan dan sparepart telekomunikasi (35,7%), kain berbahan rajutan (5,9%), dan komputer (4,5%).

Di periode yang sama, impor Hong Kong dari Indonesia tumbuh 8,8% menjadi USD 2,5 miIiar. Komoditas impor utama ke Hong Kong adalah batu bara, non aglomerasi (23,4%), perhiasan (14,5%), dan makanan oIahan (9,1%).

Pemimpin CT Corp Chairul Tanjung pada kesempatan yang sama menyatakan, ada peluang besar dari kerjasama Indonesia dan Hong Kong. Apalagi hal itu selaras dengan upaya China menggeber proyek OBOR yang disebut sebagai Jalur Sutera era modern.

"Kerjasama dengan China dan Hong Kong adalah jendela internasional yang sangat besar, jangan sampai kehilangan kesempatan ini dan diambil orang lain," kata pria yang akrab disapa CT tersebut.

Menurut Chairul, Indonesia dan Hong Kong saling butuh satu dengan lain karena memiliki unsur kedekatan lokasi. Selain itu ada potensi dominansi dalam perekonomian Asia ke depan. Hal itu didukung oleh keinginan China untuk segera mengejar proses pembangunan OBOR di kawasan Asia Tenggara. Melalui kerjasama investasi dengan Hong Kong, maka aliran dana dari negara Tirai Bambu tersebut bakal lebih mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×