kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hong Kong tunda rencana penggunaan tes antibodi untuk pangkas masa karantina


Minggu, 25 Juli 2021 / 10:38 WIB
Hong Kong tunda rencana penggunaan tes antibodi untuk pangkas masa karantina
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Hong Kong


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Hong Kong telah memutuskan untuk menunda dua minggu rencana untuk menawarkan periode karantina yang lebih pendek bagi pendatang yang sudah divaksinasi dan menyelesaikan tes antibodi virus corona di bandara.

Mengutip SCMP, sejatinya tes tersebut akan diberlakukan pada akhir bulan ini. Namun akhirnya ditunda karena otoritas kota khawatir tentang meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 di luar negeri yang dipicu oleh varian Delta yang lebih menular dari virus corona.

Asal tahu saja, tes antibodi yang diperkenalkan Hong Kong itu akan menunjukkan apakah orang yang di tes memiliki antibodi melawan virus sebagai indikasi status vaksinasi mereka. Bagi yang lulus tes tersebut di bandara akan mempersingkat masa karantina-nya menjadi tujuh hari. 

Wisatawan harus memesan terlebih dahulu tes antibodi, yang biayanya sekitar US$ 100 setara HK$ 780. Tarif ini lebih tinggi yang biasanya dibebankan oleh laboratorium yang sebesar HK$ 500 karena adanya biaya operasional dan logistik untuk melakukannya di bandara.

Di bawah skema yang kini telah ditunda, para pelancong di Bandara Internasional Hong Kong dapat melakukan tes antibodi pada saat kedatangan dan mendapatkan hasilnya di hotel karantina mereka dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Setelah Ho Chi Minh City, Vietnam lockdown Hanoi untuk kekang penyebaran virus corona

Sementara itu, pihak berwenang padahal beberapa waktu lalu mengajukan proposal untuk mengizinkan penduduk yang divaksinasi penuh untuk kembali dari negara-negara berisiko sangat tinggi seperti Inggris. Dengan prioritas membuka kembali perjalanan lintas batas dengan China daratan, yang menginginkan jaminan bahwa Hong Kong bebas dari virus corona.

Mencapai persyaratan Beijing untuk "nol infeksi" akan mempersulit Hong Kong untuk dibuka kembali perjalanan ke seluruh dunia, mengingat melonjaknya infeksi di tempat lain yang disebabkan oleh varian Delta.

Profesor David Hui Shu-cheong, seorang ahli pengobatan pernapasan di Universitas China dan penasihat pemerintah tentang pandemi, tidak terkejut dengan perubahan sikap pihak berwenang tentang perpanjangan skema tes antibodi.

“Mereka khawatir tentang penurunan efektivitas vaksin. Mereka sadar bahwa bahkan dengan vaksinasi, itu tidak sempurna. Varian kekhawatiran dapat menyebabkan masalah bagi Hong Kong,” katanya. 

Hong Kong sekarang telah mengkonfirmasi total 11.975 kasus dan 212 kematian terkait Covid-19, dengan 61 kasus impor dicatat dalam sebulan terakhir dan dua ditemukan terkait secara epidemiologis dengan kasus impor.

Selanjutnya: Startup mobil listrik Rivian umumkan putaran pendanaan US$ 2,5 miliar




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×