Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. International Consortium of Investigation Journalist (ICIJ) hari ini (10/5) merilis database dengan kemudahan dalam pencarian yang menampilkan hampir 214.000 perusahaan cangkang (offshore) yang tersebar di 21 yurisdiksi. Mulai dari Nevada, Hong Kong, hingga British Virgin Islands.
Data ini -yang merupakan bagian dari investigasi Panama Papers-, merupakan penyebaran informasi rahasia terbesar mengenai perusahaan offshore dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Hal ini juga meliputi nama-nama asli pemilik perusahaan.
Database ini juga menampilkan informasi tambahan mengenai lebih dari 100.000 perusahaan offshore yang sebelumnya sudah dirilis ICIJ di 2013 lalu.
Data terbaru yang saat ini ditampilkan adalah bagian dari Panama Papers, yang meliputi lebih dari 11,5 juta file dari firma hukum yang berbasis di Panama, Mossack Fonseca. Ini merupakan salah satu perusahaan ternama dunia yang jago mendirikan perusahaan-perusahaan terselubung yang sulit dilacak serta yayasan.
Dalam database ini, ICIJ menegaskan, pihaknya tidak menampilkan kebocoran data secara keseluruhan. Selain itu, pihaknya juga tidak menampilkan dokumen mentah atau informasi personal penting.
Dengan kata lain, database ini meliputi informasi penting mengenai pemilik perusahaan dan perantara dalam yuridiksi kerahasiaan, namun, tidak mengungkapkan rekening bank, pengiriman email, serta transaksi keuangan yang terdapat dalam dokumen.
Anda dapat mengunduh database tersebut disini.
