Ignatius Untung baca buku sembari mengayuh sepeda statis

Sabtu, 20 Oktober 2018 | 15:05 WIB   Reporter: Merlinda Riska
Ignatius Untung baca buku sembari mengayuh sepeda statis


TOKOH - Membaca buku jadi salah satu hobi Ignatius Untung. Tak heran, koleksi bukunya banyak termasuk buku digital (e-book).

Untuk e-book, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) ini punya ratusan judul buku. Tapi, belum satu pun judul buku digital yang tuntas dia baca.

“Saya punya aplikasi e-book reader, isinya lumayan, sudah mencapai ratusan buku. Ada sekitar 200 sampai 300 judul buku tapi enggak betah baca, satu buku pun tidak bisa terselesaikan,” kata Country GM Indonesia REA Group Asia ini tertawa.

Untung punya alasan: dirinya merasa tidak nyaman membaca buku dengan platform digital. Apalagi, saat membaca, ia terbiasa menandai buku dengan stabilo, pembatas buku, atau memberikan catatan.

“Mungkin karena saya kelahiran tahun 1979 yang merupakan transisi antara generasi X ke generasi Z, jadi kenyamanan membaca buku cetak sulit dihilangkan. Masih enak baca buku fisik,” ujar pemilik gelar Master of Business Administration bidang Pemasaran dari University of Liverpool, Inggris, ini.

Dia memiliki kebiasaan membaca buku setiap pagi, sembari mengayuh sepeda statis di rumah. Waktu satu jam selalu Untung luangkan untuk membaca buku. Tapi buku fisik, ya.

Padahal sejatinya, Untung setiap saat tak bisa lepas dari gadget kecuali saat rapat. “Membaca berita, berbelanja, bertransaksi, pesan tiket, nonton video on demand, dan lain-lain, saya sudah sangat digital, pokoknya online terus, deh,” ucapnya.

Tidak hanya membaca buku digital, menyusun bahan presentasi rapat pun Untung lebih suka menulis tangan dulu ketimbang langsung mengetik di tablet, misalnya.

“Kalau mengetik justru blank. Jadi, saya tulis pakai pen dulu di iPad, baru dipindahkan ke format ketikan,” ungkap pendiri majalah The Light ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru