kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil SUN masih berpotensi naik di akhir tahun


Minggu, 18 November 2018 / 20:25 WIB
Imbal hasil SUN masih berpotensi naik di akhir tahun
ILUSTRASI. Ilustrasi Obligasi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) masih bergerak stabil dengan kecenderungan mengalami penurunan setelah BI menaikkan suku bunga acuan. Meski begitu, tren kenaikan yield SUN masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagai informasi, yield SUN seri acuan 10 tahun berada di level 8,00% pada perdagangan Jumat lalu (16/11). Sehari sebelumnya, ketika kenaikan suku bunga acuan diumumkan, yield SUN berada di level 8,07%.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, tren kenaikan yield SUN diproyeksikan masih akan berlangsung pada akhir tahun nanti. Pasalnya, saat itu The Federal Reserves nyaris dipastikan akan menaikkan suku bunga acuan AS.

Kenaikan yield SUN bisa kembali terjadi lebih cepat jika data-data ekonomi AS yang dirilis sebelum agenda FOMC bulan Desember 2018 menunjukkan hasil yang positif. Hasil data tersebut biasanya akan menjadi pertimbangan bagi The Fed dalam menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS, baik di akhir tahun ini maupun di tahun depan.

Di samping itu, pasar obligasi Indonesia juga masih belum bisa lepas dari bayang-bayang sentimen perang dagang. Kendati saat ini isu tersebut cenderung mereda, masih ada potensi konflik yang melibatkan AS dan China tersebut kembali mencuat.

“Neraca pembayaran Indonesia secara tahunan juga masih defisit sehingga memungkinkan yield SUN untuk melanjutkan kenaikannya,” tambah Fikri, Jumat (16/11).

Sementara itu, berkaca pada sentimen-sentimen yang masih bisa terjadi, Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan yield SUN masih akan berada di kisaran 8% pada akhir tahun nanti.

Sedangkan di tahun depan, ia menilai tren kenaikan yield SUN masih bisa terulang namun tidak terlalu signifikan seperti di tahun ini. “Kenaikan suku bunga acuan AS nantinya tidak akan sesering tahun ini. Harusnya yield SUN juga tidak akan mengalami lompatan yang tajam di tahun depan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×