kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF Peringatkan Risiko Stagflasi di Kawasan Asia


Selasa, 26 April 2022 / 09:35 WIB
IMF Peringatkan Risiko Stagflasi di Kawasan Asia
ILUSTRASI. International Monetary Fund . REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan kawasan Asia sedang menghadapi risiko stagflasi. Alasannya, perang Ukraina, lonjakan biaya komoditas dan perlambatan di China telah menciptakan ketidakpastian yang signifikan.

Anne-Marie Gulde-Wolf, penjabat direktur IMF Asia dan Pasifik Departemen, mengatakan ekonomi kawasan akan terpengaruh oleh krisis melalui harga komoditas yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat di mitra dagang Eropa, seiring perdagangan Asia dan eksposur keuangan ke Rusia dan Ukraina terbatas.

Selain itu, dia mencatat inflasi di Asia juga mulai meningkat pada saat perlambatan ekonomi China menambah tekanan pada pertumbuhan regional.

"Oleh karena itu, kawasan Asia menghadapi prospek stagflasi, dengan pertumbuhan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, dan inflasi lebih tinggi," katanya dalam konferensi pers online, dikutip dari Reuters, Selasa (26/4).

Hambatan untuk pertumbuhan datang pada saat ruang kebijakan untuk merespons terbatas, Gulde-Wolf menambahkan pembuat kebijakan Asia akan menghadapi trade-off yang sulit dalam menanggapi perlambatan pertumbuhan dan kenaikan inflasi.

Baca Juga: Pasar Khawatir Penguncian Shanghai Meluas ke Beijing, Yield Obligasi Zona Euro Turun

"Pengetatan moneter akan dibutuhkan di sebagian besar negara, dengan kecepatan pengetatan tergantung pada perkembangan inflasi domestik dan tekanan eksternal," katanya.

Lebih lanjut, Gulde-Wolf bilang kenaikan suku bunga stabil yang diharapkan Federal Reserve AS juga menghadirkan tantangan bagi para pembuat kebijakan Asia mengingat utang dalam mata uang dolar yang besar di kawasan itu.

Dalam perkiraan terbaru yang dikeluarkan bulan ini, IMF mengatakan mereka memperkirakan ekonomi Asia tumbuh 4,9% tahun ini, turun 0,5 poin persentase dari proyeksi sebelumnya yang dibuat pada Januari.

Sementara itu, inflasi di Asia sekarang diperkirakan mencapai 3,4% pada 2022, 1 poin persentase lebih tinggi dari perkiraan pada Januari.

“Eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina, gelombang Covid-19 baru, lintasan kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat dari perkiraan dan penguncian yang berkepanjangan atau lebih luas di China adalah beberapa risiko terhadap prospek pertumbuhan Asia,” pungkasnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×