kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor turun, defisit perdagangan Amerika Serikat menyempit


Kamis, 07 Februari 2019 / 05:00 WIB
Impor turun, defisit perdagangan Amerika Serikat menyempit


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) menyempit tajam pada bulan November 2018 akibat penurunan impor ponsel dan produk minyak bumi. Departemen Perdagangan AS melaporkan, defisit perdagangan turun 11,5% persen menjadi US$ 49,3 miliar pada November 2018.

Sebelumnya, defisit perdagangan AS telah meningkat selama lima bulan berturut-turut. Data untuk bulan Oktober 2018 yang direvisi menunjukkan defisit perdagangan AS naik menjadi US$ 55,7 miliar, bukan senilai US$ 55,5 miliar seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Data terbaru defisit perdagangan AS itu juga lebih rendah dari proyeksi ekonom. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan defisit perdagangan akan turun menjadi US$ 54,0 miliar pada November 2018.

Defisit perdagangan AS dengan China juga turun menjadi US$ 37,9 miliar pada November 2018 dari US$ 43,1 miliar pada Oktober 2018.

Defisit perdagangan secara keseluruhan hingga November 2018 tetap meningkat meskipun kebijakan "America First" pemerintahan Trump, telah menyebabkan Washington memberlakukan tarif pada berbagai barang impor dari China dan memicu perang dagang.

Pada bulan November 2018, impor barang dan jasa AS turun 2,9% menjadi US$ 259,2 miliar. Impor barang-barang konsumsi turun US$ 4,3 miliar, terbebani penurunan impor ponsel dan barang-barang rumah tangga lainnya yang senilai US$ 2,3 miliar. Lalu, impor produk minyak turun US$ 1,4 miliar, dengan impor minyak mentah turun US$ 0,7 miliar.

Sementara, ekspor barang dan jasa turun 0,6% menjadi US$ 209,9 miliar. Ekspor barang-barang konsumsi turun US$ 0,9 miliar dan produk-produk minyak bumi berkurang US$ 0,6 miliar. Ekspor barang modal, meningkat US$ 1,4 miliar, terangkat kenaikan 1% dalam pengiriman pesawat sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×