kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Masih Kekurangan Opsi Pengiriman Uang ke Luar Negeri


Rabu, 29 Agustus 2018 / 17:13 WIB
Indonesia Masih Kekurangan Opsi Pengiriman Uang ke Luar Negeri

Reporter: Sponsored | Editor: Indah Sulistyorini

Kegiatan transfer uang sangat sering dilakukan oleh semua orang. Tidak hanya antar rekening, tetapi juga antar bank yang berbeda-beda. Hanya saja, transfer uang antar bank tidak semudah transfer antar rekening bank yang sama. Karena diberlakukan biaya administrasi yang jumlah bisa berbeda-beda di tiap bank. Lalu, bagaimana dengan transfer uang antar bank di luar negeri?

Transfer uang antar bank di luar negeri seringkali menjadi masalah bagi sebagian besar orang. Terutama bagi keluarga yang memiliki kerabat yang berada di luar negeri. Keterbatasan opsi, lamanya waktu pengiriman serta biaya tambahan yang tidak sedikit membuat banyak yang tidak menyukai pilihan transfer uang jenis ini.

Kemenlu mencatat jumlah WNI yang berada di luar negeri sebanyak 2,9 juta orang. Namun jumlah tersebut diyakini masih sepertiga dari total WNI, yang artinya masih ada lebih dari 9 juta orang WNI yang tidak tercatat.

Menurut survei Bank Dunia, di tahun 2015 kemarin rata-rata biaya yang diperlukan untuk melakukan pengiriman uang mencapai 7.68%!. Sementara jumlah pengiriman uang diestimasikan mencapai USD69 juta di tahun 2018.

Berbicara mengenai transfer uang lintas negara, beberapa metode popular adalah melalui Western Union, MoneyGram, serta aplikasi PayPal dan TransferWise. Di Indonesia sendiri masih belum ada perusahaan fintech lokal yang menawarkan layanan sejenis. Kebanyakan berpikir bahwa industri ini sangat kompleks, berhubungan dengan banyak perantara, masalah settlement, dan sebagainya. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena sektor ini membutuhkan inovasi dan teknologi untuk mendisrupsi.

Berkaca dari Nigeria, adalah Azimo, layanan pengiriman uang lintas negara yang memungkinkan pengiriman uang dari 22 negara di Eropa ke seluruh bank lokal kurang dari 30 menit. Kecepatan pengiriman uang di negara tersebut bisa membuat perbedaan. Sebanyak 64% pengiriman uang ke negara tersebut dilakukan untuk membiayai keluarga, seperti membayar rumah sakit atau membeli makanan. Sehingga fleksibilitas menjadi kunci dalam hal pengiriman uang lintas negara.

Dalam rangka memungkinkan pengiriman uang lintas negara yang lebih cepat, perusahaan fintech lokal, PT Hensel Davest Indonesia (HDI) meluncurkan aplikasi MoTransfer. Serupa dengan Azimo, aplikasi MoTransfer dibuat dengan fleksibilitas tinggi. Penerimaan uang dari seluruh bank di dunia dalam hitungan menit, 24 jam sehari, kapan saja, dimana saja.

MoTransfer sendiri sudah diluncurkan sejak akhir tahun 2017 lalu dan merupakan anak perusahaan HDI yang bergerak di sektor fintech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×