kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia tempati peringkat 45 untuk daya saing SDM


Kamis, 22 November 2018 / 18:30 WIB
Indonesia tempati peringkat 45 untuk daya saing SDM
ILUSTRASI. Pekerja pabrik


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia tahun ini berada di urutan 45 atau naik dua peringkat dibandingkan tahun lalu. Hasil ini tercantum dalam laporan International Institute for Management Development (IMD), salah satu sekolah bisnis internasional berbasis di Swiss.

Laporan berjudul "IMD World Talent Ranking 2018" ini meneliti 63 negara yang tersebar mulai dari benua Eropa, Asia dan benua Amerika.

Kinerja negara dalam IMD talent ranking dilihat dari faktor investasi dan pengembangan untuk mengukur sumber daya yang digunakan untuk menumbuhkan modal manusia. Juga faktor daya tarik untuk melihat sejauh mana suatu negara dapat menarik tenaga kerja asing dan mempertahankan tenaga kerja dalam negeri, hingga faktor kesiapan untuk melihat kualitas keterampilan dan kompetensi tenaga kerja," demikian laporan IMD World Talent Rangking 2018 yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (22/11).

Dari penilaian yang dilakukan, Indonesia mendapatkan total skor sebesar 51,34. Faktor investasi dan pengembangan mendapatkan skor sebesar 34,93 atau naik lima peringkat menjadi peringkat 51. Lalu faktor daya tarik mendapat nilai sebesar 53,97 dan turun dua peringkat menjadi peringkat 34. Sementara, faktor kesiapan pun turun dua peringkat menjadi peringkat 49 dengan nilai sebesar 39,93.

Sementara, yang menjadi kekuatan di faktor daya tarik adalah adanya tenaga kerja yang teredukasi dan terlatih, tenaga kerja asing terlatih yang tertarik dengan lingkungan bisnis Indonesia, serta efektifnya tarif pajak penghasilan. Yang menjadi kelemahan di faktor ini adalah rendahnya upah dalam profesi jasa seperti pendapatan kotor tahunan dan bonus, juga upah yang rendah mulai gaji pokok, bonus serta insentif.

Kekuatan di faktor kesiapan yakni pertumbuhan angkatan kerja yang menunjukkan peningkatan sebesar 2,09%. Sementara kelemahannya adalah pergerakan pelajar yang masuk dan penilaian pendidikan yang masih rendah.

Maish merujuk laporan tersebut, dibandingkan negara tetangga, Indonesia masih kalah jauh. Malaysia, semisal, berada pada peringkat ke-22 atau naik enam peringkat dari tahun sebelumnya. Sementara, Singapura berada di peringkat ke-13 atau sama dengan peringkat sebelumnya. Filipina justru turun 10 peringkat dibandingkan tahun lalu menjadi peringkat ke 10.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×