Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Inflasi di Eropa pada September 2022 tercatat naik 9,9% secara tahunan (year on year/YoY) dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Ini naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,1%. Namun, realisasi ini sedikit lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang diperkirakan mencapai 10%.
Inflasi September masih jauh di atas target Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sebesar 2%. Itu memperkuat alasan bank sentral untuk terus memperketat kebijakan moneternya, utamanya dengan menaikkan suku bunga.
Kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakan harga konsumen di 19 negara Eropa naik 1,2% secara bulanan (mont on month/MoM) dan naik 9,9% secara YoY. Lonjakan harga energi menyumbang 4,19% terhadap inflasi tahunan itu, makanan menambahkan kontribusi 2,47%, dan layanan menyumbang 1,80%.
Tanpa volatilitas biaya makanan dan energi yang belum diproses, atau Bank Sentral Eropa menyebutnya sebagai inflasi inti, hanya naik 0,9% secara bulanan dan 6% secara tahunan.
Baca Juga: Dorong Percepatan Kendaraan Listrik, Sejumlah Negara Berlomba Kucurkan Stimulus
Ukuran yang lebih sempit yang mengecualikan energi, makanan, alkohol dan tembakau, dan diawasi ketat oleh pasar menunjukkan kenaikan harga 1,0% secara bulanan dan meningkat 4,8% secara YoY.
Sejumlah pembuat kebijakan ECB telah membuat kasus untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) pada 27 Oktober mendatang setelah kenaikan 1,25% dalam dua pertemuan sebelumnya. Itu akan menjadi laju pengetatan kebijakan tercepat yang dilakukan ECB.
Pelaku Pasar memperkirakan tingkat deposito yang saat ini berada di level 0,75% akan naik menjadi sekitar 2% pada akhir tahun, kemudian menjadi sekitar 3% pada musim semi berikutnya sebelum akhirnya kembali turun.