kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi lebih dari US$ 180 miliar, Arab Saudi targetkan emisi nol bersih tahun 2060


Minggu, 24 Oktober 2021 / 12:22 WIB
Investasi lebih dari US$ 180 miliar, Arab Saudi targetkan emisi nol bersih tahun 2060
ILUSTRASI. Arab Saudi akan menginvestasikan lebih dari US$ 180 miliar untuk mencapai emisi nol bersih.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Eksportir minyak terbesar dunia, Arab Saudi berjanji untuk mengurangi emisi karbon menjadi nol bersih pada tahun 2060. Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan, pihaknya akan menginvestasikan lebih dari US$ 180 miliar untuk mencapai tujuan tersebut.

Namun, selama beberapa dekade mendatang, Arab akan terus memproduksi minyak. Pengumuman itu datang beberapa hari sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) perubahan iklim COP26. Pada konferensi tersebut para pemimpin dunia akan ditekankan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.

BBC melaporkan, Arab Saudi sekarang bergabung dengan lebih dari 100 negara yang telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih. Artinya, negara-negara tersebut harus mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer. 

Baca Juga: Arab Saudi menargetkan 30% kendaraan listrik di Riyadh tahun 2030

Ini bisa dicapai melalui pengurangan emisi sebanyak mungkin, terutama gas seperti karbon dioksida (CO2), yang dilepaskan dalam penggunaan bahan bakar fosi. Dibarengi penanaman pohon dan penangkapan karbon.

Tak berbeda jauh, China dan Rusia juga berencana mengurangi emisi karbon hingga 0% pada tahun 2060. Termasuk negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Langkah Arab Saudi memang menandai pergeseran sebagai penghasil karbon dioksida terbesar kesepuluh di dunia. Negara ini telah lama menolak seruan untuk mengurangi investasi dalam menanggulangi bahan bakar fosil. Dalam dokumen yang dilaporkan BBC, Arab Saudi meminta ke PBB agar pengurangan penggunaan bahan bakar minyak berlangsung pada periode yang lebih panjang.

Baca Juga: Arab Saudi longgarkan pembatasan, sholat Jumat di dua masjid suci dipenuhi jamaah

Pangeran Mohammed mengatakan akan mencapai target tersebut tanpa mempengaruhi stabilitas pasar energi global. Saudi akan mengurangi emisi metana hingga 30% pada tahun 2030. Rencana tersebut akan bergantung pada ketersediaan teknologi yang diperlukan untuk mengelola dan mengurangi emisi. 

Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan, Arab akan menggunakan penangkapan karbon, teknologi yang mengekstrak CO2 dari udara untuk mencapai tujuan tersebut. Awal tahun ini, Arab Saudi mengatakan akan mengurangi emisi karbon dengan beralih ke energi terbarukan dan menanam miliaran pohon.

Baca Juga: Turis dari 45 negara ini bisa pelesiran ke Thailand tanpa karantina




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×