kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi otomotif bergantung pasar


Jumat, 26 Januari 2018 / 11:48 WIB
Investasi otomotif bergantung pasar
City Sales Outlet BMW


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggencarkan lokalisasi produk otomotif. Salah satunya lewat Peraturan Menteri Perindustrian (permenperin) nomor 34/2017 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih.

Melalui beleid yang diteken pada 4 September 2017 tersebut, diharapkan investasi sektor otomotif yang masuk akan bertambah. Sekaligus juga bakal menguatkan produksi nasional.

Merespons kebijakan aturan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tersebut, tidak semua pabrikan otomotif bergegas untuk menggelontorkan investasi mereka di tanah air karena harus melihat prospek penjualan.

Karen Lim, Presiden Direktur BMW Group Indonesia, mengatakan, untuk merakit produksi lokal pihaknya akan melihat permintaan pasar terlebih dahulu. "Semua tergantung banyaknya permintaan terhadap suatu produk. Tapi saat ini kami belum bisa menginformasikan produk mana lagi yang akan dirakit," jelas Karen, Kamis (25/1).

Sebelumnya, BMW akan mengambil bagian inisiatif pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif terutama segmen premium. Sebagai informasi, sejak tahun 2011 lalu, BMW Group Indonesia telah bekerja sama dengan PT Tjahja Sakti Motor dan PT Gaya Motor dalam menghadirkan kendaraan BMW versi completely knock down (CKD).

Setidaknya ada enam seri produk mobil BMW yang menerapkan skema CKD. Di antaranya, BMW Seri 3, BMW Seri 5, BMW X1, BMW X3, BMW X5, dan terbaru BMW Seri 7, yang merupakan kendaraan paling mewah dari brand BMW.

Sementara, komitmen pembangunan pabrik otomotif di dalam negeri telah diutarakan PT Hyundai Oto Komersial Indonesia yang rencananya dimulai pada tahun ini. Perlu diketahui, pembangunan pabrik di dalam negeri ini tidak lepas dari joint venture antara Hyundai Oto Komersial Indonesia dan Hyundai Motor Company.

Ari Tristianto Wibowo, Marketing Manager Hyundai Oto Komersial Indonesia, mengatakan, Hyundai Oto Komersial Indonesia dan Hyundai Motor Company sepakat membangun perusahaan sekaligus pabrik perakitan Hyundai Truk dan Bus. Pabrik tersebut akan dibangun di kawasan Artha Industrial Hill Karawang, Jawa Barat (Jabar).

Diperkirakan, pabrik yang akan dibangun ini dapat menyerap sekitar 500 tenaga kerja. Adapun beberapa produk mobil yang bakal dihasilkan di pabrik ini adalah Truk Xcient dan All New Mighty sebanyak 2.000 unit per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×